PMI Jember berinisiatif membeli alat aferesis sendiri

Jember, Jawa Timur (ANTARA) - Unit Donor Darah (UDD) Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Jember, Jawa Timur sudah mampu secara mandiri memproduksi plasma konvalesen sendiri saat permintaan meningkat selama beberapa pekan terakhir di wilayah setempat.

"UDD PMI Jember membeli alat baru, sehingga mampu memproduksi plasma konvalesen seiring dengan melonjaknya jumlah pasien COVID-19 yang dirawat di rumah sakit," kata Ketua PMI Jember Zaenal Marzuki di Jember, Kamis.

Menurutnya alat afaresis baru sudah datang dan sumber daya manusia (SDM) yang mengoperasikan juga sudah siap, sehingga produksi plasma konvalesen di UDD PMI Jember sudah bisa dimulai untuk membantu pasien COVID-19.

Ia menjelaskan PMI bersama RSD dr Soebandi Jember tahun lalu menjalin kerja sama untuk memproduksi plasma konvalesen dan setelah jumlah pasien COVID-19 menurun beberapa waktu lalu, maka produksi plasma konvalesen juga berhenti karena tidak ada permintaan.

"Saat pasien COVID-19 melonjak lagi, produksi plasma konvalesen kerja sama dengan RSD dr Soebandi belum bisa diaktifkan kembali, sehingga PMI Jember berinisiatif membeli alat aferesis sendiri untuk memproduksi plasma konvalesen," katanya.

Zaenal mengatakan permintaan plasma darah konvalesen cukup tinggi karena banyak pasien COVID-19 yang kondisinya berat di sejumlah rumah sakit di Kabupaten Jember dan sekitarnya.

"Terapi plasma darah konvalesen itu khusus untuk pasien COVID-19 yang kondisinya mengalami gejala sakit sedang sampai berat, sedangkan yang ringan dan tanpa gejala tidak dianjurkan menjalani terapi plasma darah konvalesen," ujarnya.

Baca juga: Wagub Jatim ajak penyintas COVID-19 di RSLI donor plasma konvalesen
Baca juga: LaNyalla imbau donorkan plasma konvalesen bantu pasien COVID-19

Ia menjelaskan sudah diuji coba dengan alat dan SDM PMI Jember dan berjalan baik, sehingga UDD PMI Jember sudah siap melakukan donor plasma konvalesen bagi penyitas COVID-19.

Skrining dilakukan sangat ketat di UDD PMI Jember untuk memastikan plasma darah dari pendonor bisa diterima oleh pasien COVID-19 yang membutuhkan karena plasma darah pendonor belum tentu cocok bagi pasien yang terinfeksi virus corona meskipun golongan darahnya sama.

"Jumlah warga Jember yang terpapar virus corona semakin banyak, sehingga kebutuhan plasma konvalesen juga meningkat. Bahkan tidak jarang beredar di media sosial pasien COVID-19 yang membutuhkan plasma konvalesen," ujarnya.

Ia mengimbau masyarakat agar lebih waspada terhadap penyebaran virus corona, apalagi varian baru diperkirakan sudah menyebar di Jember dan sekitarnya, sehingga harus tetap patuhi protokol kesehatan untuk memakai masker di luar rumah, jagak jarak, selalu cuci tangan, dan jauhi kerumunan.

Baca juga: Pasien COVID-19 mandiri mendominasi perawatan di RSLI Surabaya
Baca juga: Sejumlah anggota Polresta Banyumas siap donor plasma konvalesen

Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2021