Jambi (ANTARA News) - Pendapatan usaha warung internet menurun sejak dimulainya Piala Dunia 11 Juni, karena pelanggan lebih memilih nongkrong depan televisi daripada internet.

Awendri (44), pengusaha warung internet (Warnet) yang membuka usahanya di Jl.Sumatera Jelutung, Kamis mengatakan, sejak berlangsungnya Piala Dunia di Afrika Selatan, pendapatannya jauh berkurang.

"Pendapatan saya jauh berkurang atau turun hampir lima puluh persen sejak berlansungnya Piala Dunia itu, karena pecandu warnet kini lebih asik menyaksikan pertandingan sepak bola dunia," katanya.

Ia menyebutkan, sebelum berlangsungnya kejuaraan Piala Dunia dalam sehari ia bisa mendapatkan keuntungan Rp300 ribu, namun sejak berlangsungnya kejuaraan sepak bola dunia itu, paling tinggi hanya Rp200 ribu.

Hal senada diutarakan, Faisal (46) yang membuka usaha Warnet di Simpang Kawat, Kotabaru menyebutkan, pada malam hari sejak pukul 19.00 WIb hingga pukul 24.00 WIB selalu dipadati pelanggan, namun kini sepi.

Sepuluh unit ruang bermain Warnet yang disediakan, sebelumnya selalu terisi, namun sejak berlangsungnya kejuaraan piala dunia itu, paling banyak lima ruangan yang terisi.

"Pendapatan juga jauh berkurang, sebelum piala dunia sya bisa mengantongi pendapatan Rp400 ribu sehari, tapi kini paling besar Rp250 ribu," kata Faisal.

Edy (33) penggemar internet mengakui, sejak berlangsungnya Piala Dunia ia tidak lagi bermain intenet dan lebih memilih menyaksikan pertandingan sepak bola.

Jadwal pertandingan sepak bola tim-tim dari berbagai negara di dunia itu dimulai pukul 18.30 WIB atau sesudah sholat Magrib, setelah itu dimulai lagi pukul 21.00 WIB, terakhir pukul 01.00 dini hari.

"Dalam satu malam sejak lepas Magrib, tidak ada waktu yang tersisa untuk dimanfaatkan bermain internet, katena diisi oleh tiga pertandingan sepak bola, spalagi yang bertanding tim yang kita jagokan, sehingga kegiatan lain yang digemari terlupakan," kata Edy.(*)

M037/S005

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010