Makassar (ANTARA) - Komisi Pengawas dan Persaingan Usaha (KPPU) Kantor Wilayah VI Makassar yang meliputi sebagian wilayah Indonesia Timur memantau ketersediaan oksigen saat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) seiring melonjaknya kasus COVID-19.

Kepala KPPU Kanwil VI Makassar Hilman Pujana di Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis, mengatakan, fenomena kelangkaan oksigen di DKI Jakarta dengan meningkatnya kasus COVID-19 juga menjadi perhatian jajarannya.

"Kami melihat fenomena di daerah lain adanya kelangkaan oksigen karena meningkatnya kasus COVID-19 sehingga kamipun melakukan pemantau itu," ujarnya.

Hilman menerangkan, tabung oksigen medis yang menjadi salah satu penunjang untuk pemulihan dan penyembuhan pasien terkonfirmasi COVID-19, khususnya tabung oksigen ukuran 1m3 stoknya saat ini terpantau kosong di pasaran.

Baca juga: Pasien COVID-19 sembuh di Sulsel bertambah 42 menjadi 2.023 orang
Baca juga: RRI Makassar tidak di "lock down", hanya WFH dan WFO


Dia menyatakan, kosongnya stok tabung oksigen karena meningkatnya permintaan oksigen. Walaupun kosong di pasaran, tapi tetap terpantau mencukupi untuk kebutuhan di Sulawesi Selatan (Sulsel).

"Kami telah melakukan pemantauan dan memang gas oksigen sedang kosong, tetapi itu dikarenakan adanya penawaran dan permintaan. Kalau dibilang langka, tidak juga. Semua masih normal-normal saja," katanya.

Hilman mengatakan produsen gas oksigen telah memastikan tidak ada kenaikan harga untuk pengisian oksigen.

Ketersediaan oksigen tersebut juga telah dikonfirmasi dengan beberapa rumah sakit dan kebutuhannya masih dapat dipenuhi.

'Untuk harga tidak ada kenaikan, semua masih normal dan stok juga masih tetap tersedia. Oksigen untuk membantu pemulihan di rumah sakit juga terpantau lancar," katanya.

Pewarta: Muh. Hasanuddin
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2021