Pretoria (ANTARA News) - Tim Afrika Selatan mengaku merasa demam saat gol awal Uruguay membobolkan gawang mereka, Rabu, pada pertandingan Piala Dunia di Pretoria dan menyebabkan mereka sendiri merasa tidak mampu berjuang untuk mencari jalan kembali ke pertandingan.

Selain itu, tuan rumah juga diliputi kegeraman saat wasit Massimo Bussaca asal Swiss memberi hukuman kontroversi pada babak kedua kepada Itumeleng Khune yang dikeluarkan pada menit ke-76 setelah mengganjal Luis Suarez.

"Gol pertama cukup krusial, kami benar-benar terkejut," kata pemain gelandang Steven Pienaar setelah kalah 3-0, "Apalagi sesudah itu pertahanan Skuad Uruguay terususun rapi, sehingga kami tidak bisa menembusnya."

"Semua gol itu datang karena kesalahan kami," kata pemain sayap Siphiwe Tshabalala, pria yang sangat berperan saat melawan Meksiko pada pertandingan perdana di Group A, Jumat (10/6) dan benar-benar tidak efektif pada pertandingan Rabu.

"Berapa hari berlatih dan dan pada saatnya, latihan itu tidak ada hasilnya," katanya.

Gelandang Kagisho Dikgacoi, yang mengancam tidak akan ikut pada pertandingan yang akan datang melawan Perancis, mengatakan keputusan penalti dan kartu merah untuk Kune sangat keras.

"Saya berfikir kami akan kembali kuat, tapi setelah kami mendapat penalti dan kartu merah menimpa kami. Wasit tidak fair," katanya.

Khune, yang juga tidak akan ikut melawan Perancis di Bloemfontein, Selasa, mengatakan ia minta maaf atas skuadnya.

"Hal itu tidak disengaja, tapi saya rasa saya berhutang harus meminta maaf kepada mereka," katanya, "Saya juga harus meminta maaf kepada masyarakat juga karena mereka berada di sini untuk kami dan suatu harapan, yang ternyata tidak menyenangkan."

Afrika Selatan sekarang menghadapi kenyataan akan menjadi tuan rumah pertama Piala Dunia yang gagal untuk lolos ke babak selanjutnya (16 besar).

Reuters/F002/A008

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010