Banjarmasin, 16/6 (ANTARA) - Indonesia jangan mimpi untuk menjadi tuan rumah piala dunia sepakbola Tahun 2020, ujar mantan Wakil Ketua Bidang Sumber Daya Manusia Persatuan Sepekbola Seluruh Indonesia Kalimantan Selatan, Jumaderi Masrun.
"Karena untuk menjadi tuan rumah piala dunia, bukan pekerjaan mudah dan banyak hal yang harus disiapkan terlebih dahulu dan untuk mempersiapkan nampaknya tak cukup dengan waktu sekitar sepuluh tahun," tandasnya menjawab ANTARA Banjarmasin.
Sebagai contoh materi persepakbolaan hingga saat ini belum handal atau belum bisa menjadi andalan sebagaimana kesebelasan tuan rumah piala dunia buat mengangkat nama negerinya, lanjut pengamat dan "pegila" bola tersebut.
Begitu pula sarana dan prasarana atau fasilitas penunjang untuk sebagai tuan rumah piala dunia masih perlu banyak pembenahan, tak cukup seperti kondisi sekarang sebagai pertaruhan negara penyelenggaran, tutur Ketua Komiter Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Banjarmasin itu.
Menurut mantan Wakil Ketua Perencanaan Program dan Anggaran KONI Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) itu, Indonesia kalau mau memajukan dunia persepakbolaan dan berminat menjadi tuan rumah Piala Dunia, antara lain harus menyediakan dana dengan jumlah banyak.
"Untuk menjadi tuan rumah piala dunia dan mau memajukan dunia persepakbolaan Indonesia, pemerintah harus berani menyisihkan atau mengalokasikan minimal tiga persen dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Nasional (APBN)," sarannya.
Namun mantan anggota DPRD Kalsel dari Partai Amanat Nasional (PAN) itu berpendapat, pertumbuhan dan perkembangan persepakbolaan di Indonesia belakangan menunjukkan kemajuan, terutama dari segi kuantitas.
Sedangkan dari segi kualitas, dunia persepakbolaan di Indonesia masih perlu peningkatan bila ingin maju sejajar dengan kesebelasan negara lain yang sudah "go internasional" atau jadi kebanggaan dunia, lanjutnya.
Mengenai Piala Dunia 2010 yang sedang berlangsung di Afrika Selatan (Afsel), dia memperkirakan, setidaknya ada empat kesebelasan besar yang bakal muncul dari putaran 16 besar nanti.
"Empat besar kesebelasan itu, di antaranya Spanyol, Belanda, dan salah satu dari dua negara di kawasan Benua Afrika, yaitu Pantai Gading dan Afsel," katanya.
"Khusus pertandingan antara Spanyol X Swiss, saya yakin kemenangan di pihak Spanyol dengan perkiraan skor 2-0. Karena materi pemain kesebelasan Spanyol nampaknya cukup banyak yang handal bila dibandingkan dengan lawannya," demikian Jumaderi.(*)
KR-SHN/A016
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010