Kami tengah berkoordinasi dengan pemda agar rumah khusus ini bisa segera ditempatiJakarta (ANTARA) - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) membangun 30 unit rumah khusus bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) di Kabupaten Rokan Hilir, Provinsi Riau.
"Rumah khusus pada dasarnya adalah rumah yang diselenggarakan untuk memenuhi kebutuhan khusus. Pada tahun 2020 lalu kami juga membangun 30 rumah khusus untuk MBR di Riau," ujar Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR Khalawi Abdul Hamid di Jakarta, Kamis.
Khalawi menerangkan saat ini Kementerian PUPR tengah fokus menyediakan rumah khusus dengan target prioritas antara lain untuk masyarakat yang terdampak bencana, terdampak program pemerintah, mereka yang tinggal di daerah perbatasan, dan mereka yang tinggal di pulau terluar, daerah terpencil, dan tertinggal.
Ia memaparkan beberapa persyaratan yang harus dipenuhi untuk pembangunan rumah khusus adalah adanya usulan dari pemerintah daerah atau kementerian/lembaga dan lokasinya milik pemda atau K/L sesuai RTRW (rencana tata ruang wilayah).
"Selain itu, lahan matang dan di luar zonasi bencana serta tersedia sumber air bersih dan listrik dan akses ke ke kawasan rusus tersebut," paparnya.
Sementara itu, Kepala Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan Sumatera III Zubaidi menerangkan pihaknya telah menyelesaikan pembangunan rumah khusus MBR di Rokan Hilir itu.
"Rumah khusus ini ditujukan bagi masyarakat yang masuk kategori masyarakat berpenghasilan rendah. Total anggaran pembangunan rusus nelayan tersebut senilai Rp3,7 miliar," katanya.
Rumah khusus MBR yang dibangunS atuan Kerja Penyediaan Perumahan Provinsi Riau itu berada di Kelurahan Bagan Hulu, Kecamatan Bangko, Rokan Hilir.
Rumah yang dibangun berupa rumah panggung tunggal dan memiliki luas 28 meter persegi yang terdiri atas dua kamar tidur, ruang tengah, dan kamar mandi.
Rusus dibangun dengan menggunakan APBN 2020 melalui DIPA Satuan Kerja Penyediaan Perumahan Provinsi Riau Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR yang dirampungkan dalam waktu enam bulan.
"Saat ini, kami tengah berkoordinasi dengan pemda agar rumah khusus ini bisa segera ditempati," kata Zubaidi.
Baca juga: Kementerian PUPR bangun 107 rumah khusus di Dompu NTB
Baca juga: Rumah khusus warga terdampak Bendungan Kuningan siap dihuni
Baca juga: Kementerian PUPR bangun 1.000 rumah khusus relokasi bencana di NTT
Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2021