Port Elizabeth, Afrika Selatan (ANTARA News/AFP) - Makanan halal untuk pemain Aljazair, limpahan kaviar untuk WAGS (istri dan kekasih) yang berseliweran -- Afrika Selatan benar-benar memanjakan tamu-tamu penting Piala Dunia agar mereka tidak merasa rindu kampung halaman.
Aljazair, penantang Inggris di babak pertama, bermalam di hotel bintang empat Mondazur Resort Estate di kompleks golf San Lameer yang berlokasi di pantai selatan KwaZulu-Natal.
Untuk membuat betah Srigala Gurun, mereka membawa koki sendiri untuk menyiapkan makanan halal di markas Piala Dunia yang berjarak 140 kilometer dari Durban tersebut.
Para staf hotel juga diajari bahasa Prancis ala kadarnya seperti "bon appetit" atau selamat makan.
General Manajer hotel Said Elmare Kotze mengatakan kepada harian Sunday Times Afsel, "Fokus utama kami adalah menjamin para tamu merasa seperti ada di rumah sendiri dan menikmati waktunya."
Pelatih Inggris Fabio Capello boleh-boleh saja melarang para istri dan kekasih pemain datang untuk menghindari liputan media yang berlebih tentang mereka seperti yang terjadi pada Piala Dunia 2006 di Jerman.
Namun tetap saja ada yang terlewatkan.
Tim Inggris bermarkas di Rustenburg, tidak jauh dari resor golf dan kasino mewah Sun City dimana Victoria Beckham, menurut media lokal, dilaporkan menginap.
Nicolas Smalberger, chief executive hotel bintang lima Palace of the Lost City, menjamin para WAGS itu tidak akan kelaparan.
"Kami membeli enam kotak tambahan kaviar dengan harga 8.000 rand (sekitar 856 euro) per kotak. Kami akan memesan lebih banyak lagi," katanya seperti dikutip AFP.
"Kami juga mengimpor jamur eksotis dan memesan belut asap dari Timur," katanya.
Manajer even Sun City, Gert Venter mengatakan, "Sulit mengikuti langkah orang-orang ini, namun lihat saja The Palace sudah pasti akan menjadi tempat menginap Victoria."
Tim Swiss pada awalnya dikhawatirkan akan tampil di laga dengan perut keroncongan karena koki mereka mengalami patah tangan saat berlatih di dapur.
Beruntung bagi anak-anak asuh Ottmar Hitzfeld, Emil Bolli yang masakannya menambah cita rasa Mediterania pada makanan tradisional Swiss, akhirnya dinyatakan sembuh.
"Hanya panci beratnya saja yang menyulitkan saya, tetapi saya masih bisa terima pesanan," katanya bulan lalu.
Sementara itu, para suporter di Piala Dunia 2010 bisa mencicipi menu asli lokal seperti biltong (daging sapi atau kijang kering berbumbu), pap (jagung tumbuk), bunny chow (kari) atau (bukan untuk yang tidak bernyali) kepala domba.
Untuk menu yang disebut terakhir itu, kepala domba direbus dulu kemudian dipanggang sehingga gigi-gigi domba tampak sehingga menu lokal ini juga dinamai "smilies".(*)
(S022/R009)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010