Jakarta (ANTARA) - PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia mencatat selama bulan Juni IHSG menguat 0,6 persen ke level 5,985 pasca melemah 0,8 persen pada Mei.
"Bulan Juni cukup mendukung pergerakan IHSG walaupun masuk minggu ketiga Juni mulai ada penurunan dari IHSG seiring lonjakan kasus COVID-19," kata Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas, Martha Christina dalam temu media daring, Kamis.
Martha menyampaikan level IHSG tertinggi selama Juni adalah 6.096 dan terendah 5.885. Sehingga sejak awal tahun IHSG naik tipis 0,1 persen.
Kendati ada penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat, Martha menyebut pengaruhnya ke IHSG tidak sedalam saat lonjakan kasus COVID-19 pada Januari lalu akibat libur panjang dan tahun baru.
Baca juga: IHSG menguat di tengah koreksi bursa saham Asia
"Engga seperti akhir Januari yang IHSG kita sempat drop. Juni ini kelihatannya IHSG reaksinya relatif masih moderat," ujar Martha.
Selama Juni, lanjutnya, indeks bergerak bergaram, dari 11 sektor, 4 mengalami penguatan dan 7 lainnya melemah. Beberapa saham penggerak adalah TPIA (+24 persen), UNVR (-15,4 persen), TLKM (-8,4 persen), dan BBRI (-7,5 persen).
"Kemarin yang mencolok IDXTECHNO menunjukkan kenaikan lebih dari 180 persen dan IDXHEALTH naik 5,3 persen," ungkapnya.
Sedangkan IDXTRANS (-6,8 persen) dan IDXPROPERTY (-5,6 persen) mencatatkan kinerja terburuk selama Juni seiring pembatasan kegiatan masyarakat karena meningkatnya kasus COVID-19.
Baca juga: Pasar cermati dampak PPKM Darurat, IHSG awal pekan menguat
Kemudian dari kinerja perbankan BMRI membukukan kaba bersih Rp9,4 triliun atau turun 2,1 persen (yoy) untuk lima bulan pertama 2021. Pendapatan bunga bersih (NII) naik tipis 4,3 persen dan kredit tumbuh 3,3 persen.
Lalu laba bersih BCA di lima bulan 2021 naik 10,4 persen menjadi Rp10,6 triliun ditopang NII yang naik 3,3 persen. Namun penyaluran kredit BCA turun 3,2 persen sementara dana pihak ketiga naik 16 persen, tertinggi kemudian dibandingkan BRI dan Mandiri.
Martha menyampaikan bahwa di antara ketiga bank BCA Mandiri dan BRI, BBRI membukukan kinerja paling baik selama lima bulan pertama 2021.
Laba bersih perseroan naik 10,7 persen menjadi Rp9,3 triliun, didukung kredit yang naik 4,2 persen (yoy) dan NII naik 37,4 persen (yoy).
"Tapi memang kinerja atau harga saham Bank BRI sendiri tertekan karena rencana right issue yang dilaksanakan pada semester 2,"katanya.
Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2021