Jakarta (ANTARA) - Di Jinan, ibu kota provinsi Shandong yang terletak di bagian timur laut China, ratusan mata air berdeguk di kota. Mata air di sini tidak hanya menjadi tempat wisata, tetapi juga adalah sumber air minum sehari-hari bagi penduduk setempat.
Di pagi hari, ratusan penduduk setempat, sebagian besar lansia, memarkir troli belanjaan mereka yang penuh dengan botol air di area Mata Air Heihu saat mereka bersiap-siap untuk mengisi mata air. Setelah botolnya dipenuhi, mereka membawanya kembali ke rumah. Mata airnya manis dan banyak digunakan oleh penduduk setempat untuk memasak dan menyeduh teh. Ada hubungan yang kuat antara masyarakat dan mata air di sini.
Dengan catatan sejarah lebih dari 3.500 tahun, mata air adalah bagian besar dari perhiasan kota Jinan saat ini. Mata air tampaknya hampir tidak terbatas, namun sebenarnya, mata air cenderung mengering sejak tahun 1970-an. Dan baru-baru ini pada tahun 2000, itu pernah mengering selama 926 hari berturut-turut. Namun, perkembangan perkotaan dan pertumbuhan penduduk mengakibatkan lebih banyak permintaan akan air. Orang-orang menggunakan paling banyak 800.000 meter kubik air per hari.
Menyikapi hal tersebut, langkah-langkah perlindungan pun dilakukan oleh pemerintah. Ini termasuk menutup lebih dari 400 sumur pribadi, sementara meningkatkan curah hujan buatan dan menciptakan lebih banyak sumber air untuk mata air dari Sungai Yangtze, Sungai Kuning dan banyak lainnya. Sejak tahun 2003, mata air Jinan tidak pernah mengalami kekeringan.
Dalam video ini, pembawa acara Inggris Josh pergi mencicipi mata air untuk mencari tahu apa yang membuatnya istimewa. Tapi dia juga berbicara dengan ahli perlindungan mata air tentang sumber mata air dan tindakan yang diambil untuk melindungi mata air. Video ini difilmkan dan diproduksi oleh China Matters.
Kontak: Li Siwei
Tel: 008610-68996566
E-mail: lisiwei5125@gmail.com
YouTube Link: https://youtu.be/KViUHpWstd8
Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2021