Jakarta (ANTARA) - Bermain untuk ke-50 kalinya di perempat final Grand Slam, Novak Djokovic mengatasi perlawanan petenis Hungaria Marton Fucsovics dengan kemenangan 6-3, 6-4, 6-4 untuk mengamankan tiket semifinal Wimbledon pada Rabu.
Dengan hasil itu, Djokovic menjaga asa menyamai rekor 20 titel Grand Slam Roger Federer dan Rafael Nadal tetap hidup serta memiliki peluang menjadi orang pertama sejak Rod Laver pada 1969 yang melengkapi kalender slam.
Fuscovics menghasilkan beberapa tembakan yang berani untuk bertahan di set pertama ketika Djokovic unggul 5-0 dengan dua set point dan bertahan dengan pemain unggulan pertama itu 4-4 di set kedua.
Akan tetapi, sekali Djokovic membuat break untuk unggul 5-4 di set kedua, itu menjadi momentum kemenangan dia.
Baca juga: Djokovic masuk ke perempat final Grand Slam ke-50 di Wimbledon
Baca juga: Mimpi titel Wimbledon kesembilan Federer sirna di tangan Hurkacz
"Saya paham statistik tersebut, saya cinta olahraga ini dengan segenap hati, jiwa dan raga telah saya curahkan untuk olahraga ini sejak berusia empat tahun," kata petenis nomor satu dunia itu, yang saat ini mengincar titel ketiga Wimbledon secara beruntun dan keenam secara keseluruhan," kata Djokovic seperti dikutip Reuters.
"Kadang hal-hal terlihat sureal bagi saya tapi saya mencoba untuk menikmati momen itu dan mengambil setiap kesempatan yang saya miliki di lapangan. Mencetak sejarah adalah inspirasi terbesar bagai saya, mari kita jaga itu."
Fucsovics juga mengejar sejarah menjadi petenis pertama dari Hungaria yang mencapai semifinal Wimbledon setelah Jozsef Asboth pada 1948.
Di semifinal ke-10nya di Wimbledon, dan ke-41 di seluruh turnamen mayor, Djokovic akan bertemu unggulan ke-10 Denis Shapovalov yang mengalahkan petenis Rusia Karen Khachanov dalam pertandingan lima set 6-4, 3-6, 5-7, 6-1, 6-4.
Baca juga: Barty singkirkan rekan senegara di perempat final Wimbledon
Baca juga: Penonton penuh dongkrak semangat Sabalenka menuju semifinal Wimbledon
Baca juga: Angelique Kerber melesat ke semifinal Wimbledon usai taklukkan Muchova
Penerjemah: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2021