Sydney (ANTARA News) - Pemerintah Australia, Jumat, mengeluarkan peringatan bagi warganya yang akan menyaksikan Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan, karena tingginya angka kejahatan disertai kekerasan di negara itu.

Menteri Luar Negeri Stephen Smith mengatakan, Piala Dunia kali ini akan menjadi tugas terberat bagi kantor perwakilan Australia. Pemerintah Negeri Kangguru itu akan menyediakan "kedutaan besar keliling" di setiap lokasi tanding "The Socceroos" dan update situasi lewat jejaring sosial Facebook dan Twitter.

"Kami perkirakan sekitar 10 ribu warga Australia akan mengunjungi Afrika Selatan selama turnamen tersebut, dengan 43 ribu tiket terjual untuk warga Australia," kata Smith, Jumat.

Buletin perjalanan Kementerian Luar Negeri edisi khusus Piala Dunia mendesak warga Australia untuk selalu waspada selama di Afrika Selatan.

"Kekerasan, perkosaan, perampokan bersenjata dan bentuk-bentuk pencurian lain menjadi hal biasa di sana," demikian peringatan dalam buletin tersebut.

"Juga dilaporkan pembunuhan dan pencurian mobil terhadap turis asing. Para turis itu dirampok dan diserang setelah ditodong."

Smith mendesak warga Australia untuk melaporkan rencana perjalanan mereka ke Kemenlu, meng-update situasi keamanan lewat email, dan memiliki asuransi perjalanan.

Kedubes keliling akan didirikan di semua arena laga Australia dan hotline 24 jam dioperasikan. Situasi terkini juga bisa diakses di AUSConsular2010 lewat Twitter atau Komisi Tinggi Australia di Afsel pada situs Facebook.

Afsel menyewa puluhan ribu polisi tambahan untuk mengamankan turnamen tersebut demi menghilangkan reputasinya sebagai salah satu negara dengan catatan kriminal tertinggi.

Meski demikian, mereka tetap saja gagal mencegah aksi perampokan terhadap pelancong, seperti yang baru-baru ini menimpa wartawan dari China, Portugal dan Spanyol.

Tim Yunani dan Kolumbia termasuk yang menjadi korban pencurian. Uang milik kedua tim itu raib dari hotel tempat menginap mereka menjelang dibukanya Piala Dunia pada Jumat.
(S022/B010)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010