Selain itu, 11 turis juga dirampok paspor dan barang-barang berharga mereka saat berkunjung ke perkebunan anggur dekat Cape Town.
Pencurian dan perampokan ini menambah banyak insiden terhadap turis lainnya yang terjadi kurang dari 24 jam menjelang pertandingan pembuka antara negara tuan rumah Afrika Selatan dan Meksiko.
Insiden di negara tuan rumah dengan tingkat kejahatan tinggi tersebut terjadi setelah perampokan bersenjata terhadap wartawan Spanyol dan Portugal di penginapan di utara Johannesburg, Rabu.
Afrika Selatan, yang sudah menghabiskan banyak biaya untuk keamanan, berharap Piala Dunia akan mengangkat sektor pariwisata mereka dan memberi kebanggaan bagi benua tersebut namun para ahli mengatakan laporan mengenai kejahatan yang terus menerus bisa menghancurkan cita-cita tersebut.
Juru bicara tim Yunani Michael Tsapidis mengatakan para pemain tidak terganggu oleh pencurian di Beverly Hills Hotel di Durban itu dan mereka "sangat puas" dengan cara hotel menanggapi insiden tersebut.
Pencurian kecil adalah kenyataan hidup di Afrika Selatan, negara dengan rata-rata 50 pembunuhan sehari.
Turis dirampok
Polisi mengatakan sekelompok turis dari Kanada, Denmark, Finlandia, Swedia dan Tanzania kembali ke dalam bus saat kunjungan mereka ke perkebunan anggur di luar kota Cape Town, dan menemukan sembilan paspor, dua kamera digital, satu komputer jinjing dan uang tunai 500 dolar lenyap. Satu kasus pencurian sudah terbuka, kata satu pernyataan.
FIFA mengatakan pada Kamis, tiga penahanan telah dilakukan terhadap perampok wartawan Spanyol dan Portugal di penginapan di Magaliesburg, kota sepi berpemandangan indah sekitar satu jam di utara Johannesburg, dan semua barang yang dicuri sudah ditemukan kembali.
Pencuri melarikan diri dengan membawa kamera, komputer, kartu kredit dan uang tunai. Juru bicara FIFA menyepelekan insiden tersebut, mengatakan bahwa keprihatinan badan sepak bola dunia itu adalah kekacauan lalu lintas.
Polisi mendukung kehadiran mereka di Magaliesburg, tempat tim Portugal tinggal dan kepala polisi Bheki Cele mengunjungi area tersebut pada Kamis untuk menunjukkan penyesalan akan masalah tersebut, kata satu pernyataan seperti dilaporkan Reuters.
(F005/B010)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010