Bengkulu (ANTARA News) - Menjelang Piala Dunia sepak bola 2010, omzet penjualan antena televisi yang dilengkapi "remote control" di Bengkulu meningkat, namun tidak mempengaruhi jumlah permimtaan terhadap pesawat televisi.

"Setiap hari terjual rata-rata 20 sampai 30 unit antena dibandingkan hari-hari biasa yang hanya di bawah sepuluh unit," kata Didi, pemilik toko elektronik Sinergi di kawasan Pasar Lingkar Timur Kota Bengkulu, Kamis.

Sekalipun jumlah permintaan meningkat, antena tetap dijual dengan harga normal, yakni Rp80 ribu per unit, sedangkan permintaan pesawat televisi dari berbagai merek tetap seperti biasa.

Tingginya permintaan antena tersebut, karena masyarakat dan pemuda yang menggelar acara nonton bareng pertandingan Piala Dunia.

Biasanya pesawat televisi dipasang di tempat terbuka atau tenda tertentu, sehingga membutuhkan antena yang dilengkapi remote control itu supaya lebih mudah mengoperasikannya dan memindah-mindahkan arah antena.

Beberapa toko elektronik menyebutkan, permintaan pesawat televisi tidak meningkat karena sebagian besar masyarakat sudah memilikinya, apalagi mereka umumnya memiliki parabola yang jarang sekali bisa mengangkses langsung siaran Pila Dunia.

Pada umumnya masyarakat hanya memerlukan antena untuk memudahkan mencari sinyal siaran Piala Dunia yangbakan dimulai Jumat esok (11/6). (*)

Z005/F002/AR09

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010