Jakarta (ANTARA) - Bertepatan dengan rilis film Black Widow, penipuan atau scam di dunia maya yang menggunakan film tersebut meningkat.
Peneliti keamanan siber di Kaspersky menemukan penjahat menggunakan judul "Black Widow" untuk menyebarkan berkas berbahaya dan phishing untuk mencuri informasi korban.
Lonjakan scam "Black Widow" sudah ada sejak tanggal peluncuran 1 Mei 2020, yang ditunda sampai 9 Juli tahun ini.
Baca juga: Ada nuansa James Bond dalam "Black Widow"
Baca juga: Scarlett Johanson siap luncurkan produk di lini kecantikan
Upaya penjahat siber mencapai angka 12 persen pada awal 2020, sebelum jadwal awal perilisan film tersebut. Serangan naik menjadi 13 persen pada April 2021 dan turun menjadi 9 persen pada Juni 2021.
Kaspersky menemukan sejumlah situs web phishing untuk mencuri data pribadi korban, mereka mengiming-imingi bisa menonton "Black Widow". Setelah menonton cuplikan, korban diminta mendaftar dan membayar untuk menonton film tersebut.
Korban harus memasukkan nomor kartu perbankan, setelah uang didebet, film tersebut tidak berlanjut.
Phishing seperti ini menurut Kaspersky populer di kalangan penjahat siber.
Agar tidak terjebak, pengguna internet harus mengecek apakah situs yang dikunjugi merupakan platform yang resmi untuk menonton film. Cek ulang ejaan nama perusahaan dan URL situs.
Ketika mengunduh film, berkas video tidak memiliki ekstensi .msi atau .exe.
Baca juga: Scarlett Johansson menanti anak pertama bersama Colin Jost
Baca juga: "Black Widow", balutan aksi dan emosi tentang Natasha Romanoff
Baca juga: Ada nuansa James Bond dalam "Black Widow"
Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2021