Kasusnya, orangnya bisa jalan-jalan, bisa ketawa-ketawa, tiba-tiba sesak napas dan meninggal. Itu yang dikenal dengan "happy hypoxia", sudah ada di Bengkayang. Kami juga berduka salah satu kepala puskesmas di Bengkayang meninggal, yang juga sesaknya

Pontianak (ANTARA) - Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana Kabupaten Bengkayang, Provinsi Kalimantan Barat, I Made Putra Negara mengatakan bahwa gejala baru COVID- 19, yakni "happy hypoxia" atau penurunan kadar oksigen dalam darah sudah ditemukan di daerahnya.

"Kondisi tersebut membuat seseorang mengalami masalah dalam pernapasan berupa sesak napas atau dispnea. Kasus ini sudah ada di Bengkayang. Saya sampaikan agar masyarakat tetap selalu disiplin menerapkan protokol kesehatan, serta mau mendukung program pemerintah dalam menyukseskan vaksinasi," katanya saat dihubungi di Bengkayang dari Pontianak, Rabu.

Ia menyebutkan bahwa awal bulan Juli 2021 kasus COVID -19 di Bengkayang sedikit mengalami kenaikan, namun di dua hari terakhir ada penurunan. Saat ini Bengkayang masih berada di zona oranye.

Menurutnya angka kematian merangkak naik, dan ada kasus kematian yang terjadi tiba-tiba.

"Kasusnya, orangnya bisa jalan-jalan, bisa ketawa-ketawa, tiba-tiba sesak napas dan meninggal. Itu yang dikenal dengan 'happy hypoxia'. sudah ada kasusnya di Bengkayang. Kami juga berduka ada salah satu kepala puskesmas di Bengkayang meninggal, yang juga sesaknya mendadak," katanya.

Namun ia menegaskan, yang meninggal dengan status terkonfirmasi COVID-19 juga rata-rata memiliki riwayat penyakit penyerta, dan juga usia lanjut.

"Kebanyakan yang memiliki riwayat penyakit jantung dan diabetes, rata-rata seperti itu," katanya.

Made memastikan, pelaksanaan vaksinasi COVID-19 untuk masyarakat umum terus dilaksanakan setiap harinya secara rutin, di setiap puskesmas di seluruh Kecamatan yang ada di Kabupaten Bengkayang.

Pemkab bersama TNI-Polri terus mengerahkan agar masyarakat mau divaksin dalam mensukseskan program pemerintah untuk melakukan vaksinasi.

Ia berharap, nantinya program tersebut dapat mencapai target dan yang diberikan oleh pemerintah pusat dalam rangka membentuk herd immunity yang baik bagi masyarakat, sekaligus menghentikan laju penyebaran kasus COVID-19.

"Meski saat ini masih dilakukan secara bertahap, tapi yang pasti kita akan terus upayakan agar kita bisa mencapai target itu pembentukan herd immunity," katanya.

Lebih lanjut, Made juga memaparkan kondisi terkini terkait kesiapan Satgas COVID-19 Kabupaten Bengkayang dalam menghadapi lonjakan COVID-19 termasuk varian baru. Pemkab juga sudah menambah ruang isolasi di RSUD Bumi Sebalo Bengkayang, yang awalnya empat ruangan menjadi 11 ruangan.

Sementara untuk ketersediaan oksigen di RS Bengkayang masih dalam keadaan yang aman terkendali, dengan kebutuhan 20 tabung oksigen pe rhari. Namun, pihaknya telah alokasikan anggaran untuk pengadaan oksigen generator, yang berguna untuk mesin pembuat oksigen.

"Kemudian kita juga telah menyiapkan 200 tabung oksigen cadangan untuk kebutuhan penanganan COVID-19 di Kabupaten Bengkayang. Mudahan dengan persiapan ini kita dapat mengantisipasi kemungkinan lonjakan yang hebat seperti yang dicemaskan," demikian I Made Putra Negara.


Baca juga: Dokter paru: Pasien COVID-19 rentan terkena happy hypoxia

Baca juga: Guru kontrak di Bengkayang Kalbar terkonfirmasi positif COVID-19

Baca juga: Dokter paru: Sumbatan pada proses respirasi sebabkan "happy hypoxia"

Baca juga: Tujuh tenaga kesehatan terkonfirmasi COVID-19

Pewarta: Dedi
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2021