Pretoria (ANTARA News) - Piala Dunia sepak bola akan mempersatukan Afrika Selatan dan meninggalkan warisan untuk beberapa dasawarsa mendatang, kata Presiden Afrika Selatan, Jacob Zuma, Minggu.
Afrika Selatan akan menjadi negara pertama Afrika yang akan menyelenggarakan turnamen yang akan disaksikan sebagian besar warga dunia mulai Jumat.
"Antusiasisme, kebahagiaan, dan semangat yang melanda seluruh bangsa tersebut dalam beberapa pekan belakangan ini belum disaksikan sejak Presiden Nelson mandela dibebaskan dari penjara (tahun 1990)," kata Zuma dalam keterangan pers.
"Ledakan kebanggaan nasional ini merupakan keuntungan turnamen Piala Dunia yang tiada taranya," katanya.
Mandela memimpin Afrika Selatan keluar dari apartheid tahun 1994, tetapi negara tersebut tetap terpecah belah di banyak kehormatan, dengan sebagian besar kekayaan negara tersebut masih di tangan minoritas kulit putih dan beberpa kalangan masyarakat masih terpecah berdasarkan garis rasial.
Para pejabat berharap turnamen tersebut akan mempunyai pengaruh yang sama seperti citra Mandela-- yang mendekam di penjara selama 27 tahun di bawah apartheid -- ketika ia menyerahkan trofi Piala dunia rugby kepada kapten Francois Pienaar di tahun 1995 dengan memakai kaos tim Springboknya.
Rugby secara tradisional merupakan olahraga orang kulit putih di Afrika Selatan, sementara sepak bola dilakukan orang kulit hitam yang mayoritas di negara tersebut.
Zuma mengatakan antusiasisme untuk turnamen 11 Juni hingga 11 Juli itu mengingatkannya pada hari itu.
"Dalam mempersiapkan turnamen tersebut, kami melihat sesuatu yang belum pernah kami lihat sebelumnya," katanya mengacu pada ribuan orang yang memakai kaos tim nasional Bafana Bafana dan mengibarkan bendera dari mobil-mobil dan rumah mereka.
Suatu survei terhadap 1.000 orang Afrika Selatan, yang dilakukan oleh badan sepak bola dunia, FIFA dan diumumkan hari Sabtu, menunjukkan bahwa 92 persen merasa bangga negara tersebut menyelenggarakan turnmen tersebut, dan 86 persen yakin turnamen tersebut akan sukses.
Presiden FIFA Sepp Blatter mengatakan Piala Dunia akan meninggalkan warisan kepada benua tersebut secara keseluruhan, yang masih diabaikan oleh negara-negara kaya, melalui pengembangan sepak bola dan projek-projek pendidikan.
Blatter dan Zuma mengatakan mereka berharap Mandela akan menghadiri upacara pembukaan dan pertandingan pertama hari Jumat. Mandela bulan depan akan berusia 92 tahun dan semakin lemah.
Kantornya belum menegaskan bahwa ia akan hadir dan beberapa pengamat mengatakan ia tidak cukup sehat untuk berada di stadion Soccer City guna menyaksikan pertandingan antara Afrika Selatan melawan Meksiko.
"Pertama, saya kira kita semua tahu bahwa mantan Presiden Mandela telah beruia lanjut dan bagi setiap orang yang lanjut usianya caranya membawa diri tlah berubah," kata Zuma ketika ditanya apakah penerima Hadiah Nobel Perdamaian itu akan hadir.
"Itu merupakan keputusan yang harus dibuat Presiden Mandela ... bila ia hadir, maka akan merupakan bonus bagi turnamen ini. Memang, kami berharap ia akan hadir," katanya.(S005/T009)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010