Singapura (ANTARA News) - Taruhan pada turnamen Piala Dunia adalah bisnis besar di Asia, tapi di sebagian negara benua itu, taruhan dianggap melanggar hukum dan polisi disiagakan untuk mencegah hal ini.
Uang puluhan juta dolar diperkirakan akan berputar selama sebulan penyelenggaraan Piala Dunia di Afrika Selatan pada segala sesuatu yang menyangkut turnamen itu mulai dari tim mana yang akan menang hingga siapa yang akan mencetak gol.
Uang sebanyak itu akan berpindah tangan di pasar atau di sarang perjudian tersembunyi atau bahkan secara "online" yang dijalankan oleh sindikat kejahatan terorganisir.
Di lingkungan muslim Malaysia, di mana sepak bola Eropa sangat populer, taruhan diperbolehkan khusus untuk bulan ini walau banyak kaum muslim konservatif yang menentangnya.
Tetapi nampaknya izin untuk berjudi ini belum akan dikeluarkan jelang pembukaan Piala Dunia 2010 tanggal 11 Juni nanti.
Pasar taruhan ilegal di Malaysia diperkirakan bernilai sekitar 20 milyar ringgit per tahun (6,2 milyar dolar AS per tahun).
Sementara itu, polisi Malaysia telah membentuk satu satuan khusus untuk memonitor judi "online".
"Kami akan merazia setiap tempat yang diduga menawarkan judi online. Operasi seperti itu akan dilakukan secara teratur," kata Zainuddin Yaakob seorang polisi lokal di daerah Johor selatan.
Zainuddin mengatakan dari bulan Januari hingga awal April 2010, sudah ada 1.700 komputer disita dan 32 orang ditahan dalam beberapa razia yang dilakukan polisi di ibukota Johor Baru.
Di Korea Selatan, pemerintah memutuskan hanya perusahaan olahraga Toto yang memegang izin untuk menyelenggarakan taruhan untuk semua turnamen-turnaman olahraga, termasuk Piala Dunia, dengan syarat perusahaan menyerahkan 25 persen pendapatan ke pemerintah.
Walau sudah ada institusi yang ditunjuk secara resmi, perjudian ilegal tetap ada di Korsel, terutama judi "online".
"Taruhan ilegal dilakukan terutama melalui website pribadi," kata seorang pejabat dari kantor olahraga budaya dan pelayanan tanpa memberikan perkiraan jumlah penjudi.
"Walau polisi telah menindak tegas situs-situs taruhan ilegal tersebut, pemberantasan secara keseluruhan masih sulit karena kendala teknis misalnya ada beberapa situs yang dijalankan melalui server luar negeri," tambah pejabat tersebut.
Beberapa ajang taruhan terbesar di Asia berada di Cina dimana taruhan yang dilakukan di tempat-tempat tersembunyi, marak.
Menurut Titan Sports Weekly, Cina menghabiskan sampai 500 milyar yuan (73 miliar dolar AS) untuk judi "online" selama Piala Dunia tahun 2006. Jumlah tersebut sebanding dengan dua persen dari PDB Cina.
Tapi selama enam bulan terakhir, polisi telah mengadakan razia besar-besaran setelah kasus korupsi yang melibatkan ketua asosiasi sepak Bola Cina Nan Yong terkuak.
Taruhan juga dianggap ilegal di India, kecuali untuk ajang balap kuda. Tapi tetap saja bisnis senilai satu miliar dolar AS per tahun ini berkembang.
Tim sepakbola India mungkin tidak berlaga di Piala Dunia 2010, tapi pasar taruhan pastinya akan sangat sibuk.
Rajan Bhagat, dari kepolisian Delhi, mengatakan pihaknya menangkap bandar-bandar judi setiap hari tapi tetap saja kegiatan judi tidak pernah benar-benar berhenti.
"Kami akan terus memantau keadaan terutama saat acara-acara khusus seperti Piala Dunia tahun ini. Kami akan menerapkan sistem razia yang sama. Tidak mudah memberantas kejahatan semacam ini," katanya tanpa menyebutkan langkah-langkah apa saja yang akan dilakukan polisi India untuk membatasi judi ilegal.
Sejak tahun 2003, pejudi Hong Kong sudah bisa bertaruh untuk turnamen sepakbola melalui Hong Kong Jockey Club.
Namun demikian, bandar-bandar ilegal tetap beroperasi dan menawarkan hadiah yang lebih besar atau masa kredit yang lebih lama kepada penjudi.
Bulan September, polisi Hong Kong menangkap enam orang atas tuduhan melakukan judi ilegal dan pencucian uang senilai lebih dari 53 juta dolar Hong Kong.
Negara lain di mana taruhan legal adalah Australia, dimana tim nasional diperkirakan memenangkan turnamen dengan jumlah taruhan 81-1.
Juru bicara sportsbet.com.au Haydn Lane mengatakan tahun ini minat penjudi mempertaruhkan uangnya lebih banyak. Waktu taruhan dimulai sejak Desember 2009 atau saat pengumuman nama-nama tim yang akan berhadapan di Piala Dunia 2010 di Afsel nanti.
AFP/A051/A008/R010
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010