Washington (ANTARA News) - Enam puluh tahun setelah AS membuat kejutan di Piala Dunia saat mengalahkan Inggris, tim "Paman Sam" siap bernostalgia dengan berusaha mengulangi sukses serupa pada pertandingan perdana mereka di Piala Dunia 2010 Afrika Selatan.

Sejak hasil undian menempatkan mereka di Grup C bersama Slovenia dan Aljazair, AS dan Inggris sudah mengambil ancang-ancang untuk saling berhadapan di Royal Bafokeng, Stadion berkapastitas 42.000 di Rustenburg pada 12 Juni mendatang, sebagaimana dikutip dari AFP.

Dari sejarah pertemuan kedua negara, Inggris sampai saat ini masih unggul dengan rekor 7-2. Kekalahan pertama mereka terjadi di Piala Dunia Brazil 1950 pada 29 Juni di Belo Horizonte dengan skor 0-1.

Joe Gaetjens, pemain yang sehari-hari bekerja sebagai tukang cuci piring paruh waktu, dengan ibu dari Haiti dan ayah Belgia, mencetak gol tunggal AS tersebut pada menit ke-37.

Kemenangan AS tersebut menjungkir balikkan prediksi banyak orang karena Inggris saat itu lebih diunggulkan, tapi bagi AS sendiri, kemenangan itu tidak banyak berpengaruh terhadap popularitas sepak bola mereka.

"Belo Horizonte, setiap penggemar sepak bola AS tahu persis apa yang terjadi disana. Jadi kami akan berusaha mengulangi hal serupa," kata Bob Bradley, pelatih AS mengomentari pertemuan dengan Inggris di Afrika Selatan.

Saat ini, pendukung sepak bola AS masih mengingat kejadian itu dengan sebutan "Keajaiban di Lapangan Rumput", untuk mensejajarkan dengan kemenangan tim hoki es atas Uni Soviet di Olimpiade Moskow 1980 yang ketika itu dijuluki "Keajaiban Diatas Es".

Pertandingan tersebut pun menjadi inspirasi pembuatan film "The Games of Their Lives".

"Tim kami memiliki bakat seperti Inggris? Mungkin tidak. Tapi kami merasa bahwa kami yakin bahwa pada suatu hari kami mendapat kesempatan untuk mengalahkan mereka," kata Landon Donovan, pengatur serangan AS.

Para pemain AS memang sangat berharap untuk bisa membawa kembali semangat masa lalu pendahulu mereka, sampai-sampai mereka menggunakan kostum seperti seragam tim AS di Piala Dunia 1950, yaitu lengkap dengan selempang abu-abu di bagian depan.

"Saya kira ini adalah hal yang istimewa karena kami akan memiliki seragam dengan gaya selempang dan itu sangat berarti bagi tim," kata Bradley.

"Saya kira kemenangan pada 1950 itu masih segar dalam ingatan dan patut dibanggakan. Jadi cukup ironis juga karena kami akan membuka Piala Dunia 2010 berhadapan dengan Inggris," katanya.

Walter Bahr, yang menjadi kapten tim Piala Dunia AS pada 1950 tersebut, menyatakan keyakinannya bahwa Inggris juga masih mengingat kekalahan mereka.

"Inggris mengenakan seragam biru saat mengalami kekalahan bersejarah dari AS pada 1950. Sampai sekarang, mereka tidak pernah lagi menggunakan seragam biru," kata Bahr.

Baik Inggris maupun AS sama-sama gagal lolos dari babak penyisihan grup ketika itu, tapi Inggris kemudian berhasil bangkit untuk tampil sebagai juara Piala Dunia 1966 ketika mereka tampil sebagai tuan rumah.

Meski kembali meraih kemenangan internasional atas Inggris pada 1965, AS kemudian tidak pernah lagi lolos ke putaran final Piala Dunia sampai 1990.

Sejak kembali ke pentas Piala Dunia, AS memiliki rekor menang-kalah 3-12, dengan rekor 1-9 bila berhadapan dengan tim dari Eropa. Satu-satunya kemenangan mereka adalah saat mengalahkan Portugal 3-2 pada pertandingan pertama mereka di Piala Dunia 2002.

Kemenangan lainnya AS atas Inggris terjadi pada pertandingan persahabatan dengan skor 2-0 di Foxboro, Massachussetts.

Pada pertemuan terakhir mereka pada 2008 di Stadion Wembley, Inggris menang 2-0.
(a032/A024)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010