Yogyakarta (ANTARA) - Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta mengoptimalkan pemanfaatan 59 selter yang telah didirikan di kabupaten/kota sebagai tempat isolasi pasien COVID-19 bergejala ringan atau tanpa gejala.
"Pemda DIY siapkan untuk penyintas (pasien COVID-19) yang ringan, tentunya yang tidak memerlukan alat seperti oksigen, dan lainnya," kata Kepala Dinas Sosial DIY Endang Patmintarsih saat konferensi pers secara virtual di Yogyakarta, Selasa.
Sebanyak 59 selter yang disiapkan Pemda DIY dengan total daya tampung lebih kurang 856 orang dan berdasarkan data hingga Senin (5/7) telah terisi sebanyak 211 orang yang tersebar di 14 selter. "Yang kosong masih banyak," kata dia.
Menurut dia, puluhan selter tersebut antara lain memanfaatkan gedung-gedung milik pemkab, sekolah, puskesmas, serta gedung yang ada di kelurahan dan kecamatan.
Baca juga: Ada tambahan 502, positif COVID-19 di Bantul-DIY jadi 23.164 kasus
Baca juga: Pasien positif COVID-19 di DIY bertambah 1.358 orang
Di luar yang disediakan Pemda DIY, masih ada selter pasien COVID-19 yang telah disiapkan pemerintah kabupaten/kota serta sejumlah perguruan tinggi dan hotel yang totalnya sebanyak 18 selter.
"Jadi jumlah total yang disiapkan perguruan tinggi, pemkab dan pemkot, serta Pemda DIY ada 77 selter yang sudah kami siapkan bersama," kata dia.
Khusus untuk selter dari Pemda DIY, menurut Endang, disiapkan anggaran mencapai Rp95.652.000 untuk 14 hari masa isolasi per 50 penyintas. Mengingat masing-masing memiliki daya tampung tidak sama, maka anggaran untuk setiap selter berbeda-beda.
Dengan besaran anggaran tersebut, telah mampu membiayai kebutuhan makanan para pasien COVID-19 tiga kali sehari, snack dua kali sehari, vitamin, biaya toilet, pengelola selter, sampah medis, handsanitizer, serta APD.
Dengan demikian, warga yang terinfeksi COVID-19 dengan gejala ringan dapat melalukan isolasi secara gratis di selter yang disiapkan Pemda DIY dengan membawa foto kopi KTP, serta hasil PCR atau usapan antigen dengan hasil positif.
"Selter ini memang untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan, dan ternyata benar-benar terjadi dan pada 3 Juli PPKM darurat diberlakukan," kata dia.
Sedangkan bagi warga yang memilih isolasi mandiri di rumah, menurut dia, bantuan kebutuhan mereka ditanggung oleh pemkab atau pemkot dengan menggunakan anggaran masing-masing berkoordinasi dengan desa.
Pada Selasa (6/7), kasus konfirmasi COVID-19 di DIY bertambah 1.386 kasus sehingga secara kumulatif mencapai 68.100 kasus. Sementara kasus sembuh bertambah 779 kasus menjadi 51.601 kasus dan meninggal bertambah 52 kasus sehingga total kasus meninggal mencapai 1.778 kasus.*
Baca juga: Pasien konfirmasi positif COVID-19 di DIY bertambah 922 orang
Baca juga: Tambah 642, positif COVID-19 harian di Bantul tertinggi sejak pandemi
Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021