Paris (ANTARA News) - Semua mata akan tertuju ke Grup B di Piala Dunia Afrika Selatan berkat kehadiran seorang Diego Armando Maradona.

Bintang utama Piala Dunia 1986 dan salah satu pesepakbola terbaik yang pernah ada ini pastinya akan menjadi berita utama dengan jabatan barunya sebagai pelatih tim nasional Argentina, sebagaimana dikutip dari AFP.

Walau sempat mengalami masa sulit saat babak kualifikasi, anak-anak asuhan Maradona akhirnya bisa memperlihatkan perkembangan menggembirakan saat mereka mengalahkan Uruguay di babak kualifikasi zona Amerika Latin dan memastikan satu tempat di Afrika Selatan.

Kemenangan 1-0 Argentina pada pertandingan persahabatan melawan Jerman Maret lalu membuat kritikus harus memikirkan ulang prediksi buruk mereka tentang peluang Argentina di Afrika Selatan, ditambah lagi tim nasional memiliki Pemain terbaik Eropa tahun ini Lionel Messi.

Tim Argentina juga kaya pengalaman dan strategi, walau Maradona secara mengejutkan mencoret nama dua pemain Inter Milan Javier Zanetti dan esteban Cambiasso dari daftar pemain nasional.

Di Afrika Selatan, Argentina akan berhadapan dengan Yunani, Nigeria dan Korea Selatan di Grup B.

Sang kapten Javier Mascherano mengatakan tidak ada yang perlu dikhawatirkan jika tim yang pernah dua kali menjuarai Piala Dunia itu tidak langsung memperlihatkan permainan bagus di awal pertandingan.

"Pada akhirnya yang penting bukanlah kata-kata kritikus itu tapi bagaimana tim bisa bermain bagus selama Piala Dunia berlangsung. Spanyol dan Brasil banyak diunggulkan karena mereka sukses memboyong trofi beberapa tahun belakangan ini. Tapi pengalaman saya mengajarkan bahwa Piala Dunia biasanya dimenangkan oleh tim yang mengembangkan permainan selama turnamen," kata Mascherano yang juga pemain tengah Liverpool.

Sementara itu, pelatih Maradona yakin timnya bisa bermain bagus di Piala Dunia kali ini.

"Saya mengatakan kepada semua pemain bahwa pengorbanan bermain selama 30 hari demi bisa mencium Piala Dunia merupakan hal yang tak ternilai. Prestasi seperti itu ibarat mencoba menyentuh langit. Saya pernah bermain di Piala Dunia dua kali dan mencapai final, karena itu saya tahu apa yang harus dilakukan," kata Maradona.

Argentina akhirnya bisa melaju ke Afrika Selatan walau mengalami kekalahan memalukan 1-6 atas Bolivia dan kekalahan di kandang pertama kalinya melawan Brasil di babak kualifikasi.

Tapi, penampilan kurang baik sebelum turnamen Piala Dunia sepertinya memang menjadi cerita lain dari tim-tim yang ada di Grup B.

Korea Selatan yang pernah mencapai semi final di Piala Dunia 2002, bermain buruk di awal kualifikasi zona Asia dibawah pelatih barunya Huh Jung-Moo.

Tapi, akhirnya tim ini memastikan bisa bermain untuk kedelapan kalinya di Piala Dunia dengan mengantongi tujuh kemenangan dan tujuh hasil seri. Dalam 14 pertandingan itu, tim ini mencetak 22 gol dan hanya kebobolan tujuh gol - rekor Asia pun tercipta.

"Kami berada di grup neraka saat kualifikasi Asia tapi akhirnya kami bisa melewatinya. Kami percaya prestasi yang sama bisa terulang lagi di Afrika Selatan nanti," kata pelatih Huh.

Sementara itu, Nigeria saat Piala Dunia 1998 bukanlah tim yang menarik perhatian walau pemain seperti Jay-Jay Okocha dan Sunday Oliseh memberi warna tersendiri dalam permainan tim. Tapi saat ini, dengan didukung pemain belakang Everton Joseph Yobo, gelandang Chelsea John Mikel Obi dan penyerang Obafemi Martins, tim Nigeria memiliki formasi bertahan yang kuat.

Yunani sendiri hanya mencetak satu gol saat menyingkirkan Ukraina di babak play-off kualifikasi Eropa dan berada di peringkat dua setelah Swiss.

Untuk Piala Dunia 2010, Yunani tetap mempertahankan Otto Rehhagel, pelatih yang membawa tim ini menjuarai Piala Eropa 2004. Kali ini Rehhagel memanggil kembali pemain yang memperkuat Yunani di Piala Eropa 2004 dan tidak lupa menempatkan peraih gol terbanyak kualifikasi zona Eropa, Theofanis Gekas, dalam daftar pemain tim nasional.

Tim Favorit: Argentina

Tim Diunggulkan: Korea Selatan dan Nigeria

Tim tak diunggulkan: Yunani.
(A051/A024)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010