Jakarta (ANTARA) - PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) mengalokasikan anggaran mencapai Rp11 triliun guna menjamin keandalan sistem kelistrikan wilayah kerja migas di Blok Rokan.
"Dalam hitungan awal, kami mengalokasikan sekitar Rp10,7 triliun sampai Rp11 trilun untuk konstruksi dengan keandalan tinggi karena kami membangun dari dua sisi pasokan untuk menjamin keandalan listrik di Blok Rokan," kata Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN Bob Saril dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa.
Bob tak merinci peruntukan modal investasi yang dialokasikan perseroannya dalam menjamin keandalan listrik di Blok Rokan tersebut.
Menurutnya, total dana itu sudah termasuk akuisi saham pembangkit listrik milik PT Mandau Cipta Tenaga Nusantara serta membangun transmisi yang akan terhubung dengan sistem kelistrikan regional Sumatera.
Dalam melayani kebutuhan listrik dan uap di wilayah kerja Blok Rokan, PLN membagi suplai listrik menjadi dua tahapan, yakni masa transisi dan masa permanen.
Pada masa transisi, perseroan akan menggunakan semua peralatan pasokan listrik dari MCTN untuk menyuplai sistem kelistrikan selama tiga tahun ke depan.
Setelah masa transisi, PLN akan menyambungkan sistem kelistrikan Blok Rokan dengan sistem kelistrikan permanen dari regional Sumatera guna menjamin keandalan energi di Blok Rokan.
Saat ini cadangan daya yang dimiliki sistem kelistrikan Sumatera mencapai 2.808 megawatt, daya mampu sebesar 8.852 megawatt, dan beban puncak sebesar 6.044 megawatt.
"Sistem ketenagalistrikan Sumatera sudah cukup bagus dan sudah sangat berlebih, kami memanfaatkan kelebihan itu," kata Bob.
Blok Rokan membutuhkan daya listrik sekitar 400 megawatt yang akan dipasok dari sistem kelistrikan Sumatera dan uap 335 MBSPD dengan menggunakan generator uap.
PLN membutuhkan waktu sekitar tiga tahun untuk membangun interkoneksi sistem listrik Sumatera ke Blok Rokan.
Dalam kurun waktu tersebut, PLN akan memanfaatkan PLTG North Duri Cogen MCTN sebesar 300 megawatt didukung PLTG Minas dan Central Duri sebesar 130 megawatt.
Selain itu, penyediaan pasokan listrik yang handal dari sistem kelistrikan Sumatera ke Blok Rokan juga dilakukan dari tiga sumber.
Pertama, melalui transmisi New Garuda Sakti – Balai Pungut berkapasitas 290 megawatt.
Kedua, melalui transmisi Duri – Balai Pungut berkapasitas 240 megawatt. Lalu ketiga, melalui pembangkit Balai Pungut sebesar 250 megawatt.
Blok Rokan yang berlokasi di Provinsi Riau memiliki peran strategis dalam industri migas dalam negeri dengan menyumbangkan produksi 24 persen terhadap produksi nasional.
Wilayah kerja itu merupakan salah satu blok minyak terbesar di Indonesia dengan luas mencapai 6.220 kilometer dan memiliki 96 lapangan dengan tiga lapangan memiliki potensi minyak melimpah, yakni Bekasap, Minas, dan Duri.
Potensi cadangan minyak di wilayah kerja Blok Rokan diperkirakan ada sekitar 2 miliar barel yang menjadi andalan pemerintah untuk mendukung target produksi 1 juta barel pada tahun 2030.
Baca juga: PLN resmi akuisisi pembangkit berdaya 300 MW di Blok Rokan
Baca juga: GM PLN sebut pasokan listrik di Sumut mencukupi
Baca juga: Pemerintah lanjutkan stimulus listrik triwulan III, berikut rinciannya
Pewarta: Sugiharto Purnama
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2021