London (ANTARA News) - Gelandang Inggris Frank Lampard menganggap Inggris akan menjuarai Piala Dunia (PD), tetapi mengakui para pemain takut akan gagal lagi dalam melakukan tendangan penalti.

Lampard mengakui dirinya dihantui kegagalan dalam mengambiltendangan penalti yang pernah dialaminya di masa lalu.

Sejak tahun 1990, Inggris tersingkir dalam lima turnamen besar karena penalti. Lampard mengakui dia dan rekan setimnya harus menghilangkan kutukan penalti bila mereka ingin mengangkat trofi PD.

"Saya kira itu sedikit menjadi masalah. Tidak peduli sebagus apa kami bermain di lapangan, saat terjadi penalti, anda berpikir: sial ini terjadi lagi. Ketika hal itu ada dalam pikiran anda, sulit untuk menghilangkannya," kata pemain yang merumput di Chelsea itu.

Lampard mengatakan Jerman bagus dalam penalti karena mereka percaya diri. Dia mengatakan Inggris butuh lebih dari percaya diri. Inggris pernah dua kali disingkirkan Jerman dalam turnamen besar, PD 1966 dan Piala Eropa 1996.

Lampard percaya pelatih Fabio Capello merupakan orang yang tepat untuk membawa kejayaan Inggris.

"Saya kira dia cerdas. Dia sangat lurus, sangat teguh. Anda harus melihat apa yang sudah dia peroleh dalam karirnya dan penampilan Inggris saat ini untuk menyadari bahwa ini jalan yang benar bagi kami. Ada rasa percaya diri. Saya benci terdengar seperti terbawa suasana, tetapi ada rasa percaya diri baru dalam tim," kata Lampard.

"Sebelumnya, kami tahu kami pemain bagus tetapi saya tidak mengira kami percaya diri sebgai tim. Sekarang kami bisa meninggalkan apa yang mungkin dipertimbangkan sebagai tiga atau empat pemain kunci dan membawa pemain lain yang melakukan pekerjaan bagus dan memberi kami hasil," kata Lampard.

Lampard sudah mencetak 20 gol bagi Inggris dalam 77 pertandingan. Dia mengatakan putus asa untuk memenangkan PD karena PD 2010 akan menjadi yang terakhir baginya.

"Kenyataannya, ini akan menjadi Piala Dunia terakhir saya, jadi lebih penting bagi saya dan beberapa pemain yang lebih tua," kata pemain yang bulan depan akan berusia 32 tahun itu.
(ENY/A024)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010