London (ANTARA News) - Pelatih Inggris Fabio Capello akhirnya membolehkan para pemainnya membawa istri dan pacar mereka yang populer dengan sebutan WAGS (Wives and Girlfriends) ke Piala Dunia Afrika Selatan (Afsel).

Capello sebelumnya melarang para pemainnya membawa WAGS ke Afsel. Namun, sekarang dia percaya timnya akan lebih harmonis bila diperlakukan dengan lunak.

Pada PD tahun 2006, kritik bermunculan mengenai waktu yang dihabiskan para pemain dengan para istri dan pacar mereka menimbulkan sorotan media.

Bahkan muncul acara televisi berjudul "WAGS Boutique". Capello ingin meniru kesuksesan pelatih Italia Marcello Lippi di Jerman, yang memberi waktu bagi pemain untuk menghabiskan waktu dengan keluarga mereka.

"Semangat tim sangat penting. Dengan Lippi kita berbicara tentang Italia saat mereka juara, saat pemain memiliki waktu bebas, pemain berkumpul dengan keluarga mereka. Setiap pertandingan berakhir mereka mengadakan pesta barbeque," kata Capello kepada harian Inggris The Independent.

Capello mengatakan hal seperti itu menciptakan semangat dalam tim. Dia juga mengatakan pelatih harus memahami apa yang terbaik.

Dia juga membandingkan dengan apa yang terjadi di klub Real Madrid. Saat dia datang sebagai pelatih, Madrid belum pernah memenangi apapun selam tiga tahun, hal yang aneh bagi klub seukuran Real Madrid.

"Dalam ruang ganti ada tiga tim berbeda, kelompok Amerika Selatan, kelompok Spanyol dan kelompok lain. Saya harus bekerja keras untuk memecah kelompok itu dan melebur mereka menjadi satu," kata Capello yang melatih di Madrid tahun 2006 ini.

Dia harus membuat keputusan keras dan memastikan ada semangat didalam tim. "Semangat adalah salah satu hal terpenting dalam tim. Anda membutuhkan semangat untuk menang," kata pelatih berkebangsaan Italia itu.

Capello juga mengungkapkan tim asuhannya selalu berlatih tendangan penalti. Selama ini Inggris selalu kalah dalam drama adu penalti. Seperti saat mereka tersingkir dari PD 2006 karena kalah adu penalti 3-1 dari Portugal.

"Masalahnya selama latihan gawang terlihat luas dan penjaga gawang telihat kecil. Selama pertandingan yang sebenarnya penjaga gawang terlihat lebih besar dan gawang lebih kecil. Hal terberat untuk mengatasi tekanan. Penting untuk berlatih," kata Capello.

Dia mengatakan pemain perlu berlatih supaya percaya diri. Daftar pemain yang akan melakukan tendangan penalti tidak bisa disiapkan sejak awal, kadang-kadang saat menentukan siapa yang akan mengambil tendangan penalti, pelatih mengubah pilihan karena pemain kelelahan. Pemain yang dipilih adalah pemain yang percaya diri.

"Saya tahu siapa yang akan mengambil penalti, tetapi kadang-kadang pada saat terakhir anda berubah pikiran," kata Capello. (ENY/A024)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010