Runner-up Piala Eropa 2004 ini telah menunjukkan permainan mengesankan selama beberapa tahun terakhir.

Prestasi terbaiknya di Piala Dunia (PD) adalah mencapai semifinal 1966 dan 2006. Portugal pertama kali tampil di Piala Dunia 1966 dengan langsung meraih pringkat ketiga di mana penyerang legendaris Eusebio dihadiahi "sepatu emas" atas prestasinya sebagai pencetak gol terbanyak.

Portugal langsung tersingkir di babak pertama Piala Dunia 1986 dan 2002. Mereka tampil bagus di Jerman dan tak terkalahkan di babak pertama, lalu menyingkirkan Belanda dan Inggris untuk mencapai semifinal.

Mereka gagal mencapai final karena kalah 1-0 dari Prancis, kemudian kalah dari tuan rumah Jerman dalam perebutan tempat ketiga.

Di Piala Dunia kali ini Portugal harus mampu melangkah lebih jauh, lagi pula Carlos Queiros sudah tidak asing dengan Afrika Selatan mengingat pelatih kelahiran Mosambik itu pernah menukangi tim nasional Afrika Selatan.

Portugal juga memiliki banyak pemain berbakat seperti Cristiano Ronaldo, Pepe dan Deco.

Pendukung Portugal sempat mengkhawatirkan penampilan Ronaldo. Pemain Terbaik Dunia 2008 itu tampil buruk di babak kualifikasi dan gagal mencetak satu pun gol dalam tujuh penampilannya di babak kualifikasi lalu.

Namun, penyerang Real Madrid itu memiliki kemampuan yang tidak diragukan lagi dan akan menjadi salah satu pemain yang patut diperhatikan di Afrika Selatan.

Gelandang veteran Simao dan Deco juga diharapkan kembali bersinar di Afrika Selatan, sementara Pepe sang gelandang Real Madrid, diragukan tampil karena cedera kaki.

Di daerah pertahanan, bek Porto Bruno Alves harus menunjukkan kemampuannya dalam duel udara dan menyerang, sedangkan bek Ricardo Carvalho sudah berpengalaman di posisinya.

Queiroz sudah pernah membawa Luis Figo, Rui Costa dan Fernando Couto merebut Piala Dunia Junior 1989 dan 1991. Dia juga disebut otak dibalik "generasi emas" Portugal.

Pada tingkat senior, Queiroz pernah menjadi asisten pelatih Manchester United, Sir Alex Ferguson, dan juga pernah mengomandani Real Madrid.

Dia melatih Portugal sejak tahun 2008, menggantikan pelatih asal Brasil Luis Felipe Scolari. Sebelumnya dia juga pernah melatih tim senior Portugal tahun 1991 sampai 1993. Pada waktu itu dia gagal membawa Portugal ke Piala Eropa 1992 dan Piala Dunia 1994.

Tempat di Afrika Selatan tidak diraih dengan mudah, karena Portugal hanya meraih satu kemenangan dari lima pertandingan dalam grup. Mereka bahkan nyaris tersingkir dari kualifikasi, sampai akhirnya mencetak delapan gol tanpa balas dalam empat pertandingan terakhir.

Mereka harus menjalani dahulu babak play-off untuk mendapat tiket Piala Dunia. Akhirnya, meski tanpa kapten Cristiano Ronaldo, Portugal mampu mengatasi Bosnia-Herzegovina di babak play-off.

Pemain Portugal optimistis dengan peluang mereka di Piala Dunia 2010.

"Portugal adalah kandidat juara. Kami memiliki banyak pemain hebat dan kami sudah membuat pernyataan dengan silsilah dan kebulatan tekad. Ini momen yang istimewa," kata penyerang Portugal Liedson setelah menyingkirkan Bosnia-Herzegovina seperti dikutip fifa.com. (*)

(neny/A038/AR09)

Editor: Imansyah
Copyright © ANTARA 2010