Dalam skala satu sampai sepuluh, penampilan Spanyol pada babak penyisihan Piala Dunia 2010 layak mendapat nilai tertinggi.

"La Furia Roja" memenangi semua pertandingan babak kualifikasinya, sekaligus pencetak gol terbanyak kedua di Eropa.

Predikat Juara Eropa 2008 membuat musuh-musuhnya harus bekerja keras demi menaklukan mereka.

Meski Armenia dan Estonia lawan yang enteng, pertandingan melawan Belgia dan semifinalis Piala Eropa 2008 Turki, memaksa Fernando Torres dan kawan-kawan bekerja keras mencetak nilai.

Spanyol memukul Belgia 2-1 di Brussel berkat gol David Villa di menit 88. Kesuksesan itu diikuti kemenangan 1-0 atas Turki di Madrid, di mana Gerard Pique mencetak gol semata wayang Spanyol.

Spanyol kembali mengatasi Turki 2-1 berkat gol duo Liverpool Xabi Alonso dan Albert Riera. Spanyol menghancurkan Belgia 5-0 dan tiket ke Afrika Selatan langsung diraih setelah menang atas Estonia 3-0, meski masih menyisakan dua pertandingan.

Spanyol tetap meneruskan kinerja sempurna mereka dengan kemenangan atas Armenia dan menghancurkan pesaing terdekatnya Bosnia Herzegovina 5-2.

Kematangan, ketahanan dan kemampuan dalam mengatasi kesulitan menjadi senjata Spanyol. Negeri ini juga ungggulan karena dikaruniai banyak pemain berbakat.

Kapten tim Iker Casillas adalah salah satu kiper terbaik di dunia. Dia menjadi orang paling tepat untuk menyelamatkan gawang dari serangan lawan.

Umpan sempurna Xavi Hernandez sangat dibutuhkan untuk permainan menyerang gaya Spanyol, sementara ketajaman David Villa dan Fernando Torres sudah tidak diragukan lagi.

Vicente del Bosque mengambil alih pimpinan dari Luis Aragones yang mengundurkan diri setelah menjuarai Piala Eropa. Del Bosque tetap mempertahankan filosofi sepakbola dan pemain inti pendahulunya.

Del Bosque pernah menikmati kejayaannya di tingkat klub bersama Real Madrid. Dia membawa klub kaya raya itu meraih gelar Juara Liga Champion tahun 2000 dan 2002, Liga Spanyol tahun 2001 dan 2003, Piala Super Spanyol 2001, Piala UEFA 2002 serta Piala Toyota 2002.

Del Bosque meneruskan gaya Aragones yang sudah mendarah daging dalam permainan Spanyol, yang mengandalkan pemain tengah berkualitas tinggi.

Dia tidak meninggalkan permainan sepakbola yang mengandalkan umpan pendek. Hasilnya "La Furia Roja" memenangi setiap laganya.

"Kami memiliki pemain bagus dan tim berjalan lancar, tetapi ada sisi yang sangat kuat di luar sana. Tujuan kami adalah menggondolPiala Dunia yang akan datang meski kami tahu itu sulit. Kami bukan favorit tetapi kami ada diantara harapan," kata del Bosque sebagaimana dikutip fifa.com.

Spanyol sudah mengikuti Piala Dunia 12 kali, dan belum pernah absen sejak gagal di Piala Dunia 1974. Prestasi terbaik "La Furia Roja" adalah semifinalis Piala Dunia Brasil 1950. (*)

(neny/A038/AR09)

Editor: Imansyah
Copyright © ANTARA 2010