Jangan diberikan pengecualian, di luar sektor kritikal dan esensial, atau pun untuk pelayanan publik
Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menargetkan bisa menurunkan mobilitas warga di wilayah DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Barat hingga 50 persen guna menekan laju penularan COVID-19 yang kian mengkhawatirkan.
Menko Luhut yang juga Koordinator PPKM Darurat Jawa-Bali yang memantau mobilitas warga saat PPKM Darurat hari kedua (Minggu, 4/7) di DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Barat melalui Facebook Mobility, Google Traffic, dan Night Light dari NASA itu, memerintahkan agar semua pihak dapat fokus mengejar target mobilisasi warga turun hingga 50 persen.
Pasalnya, berdasarkan analisis, dibutuhkan penurunan mobilitas warga sebesar 30 persen untuk COVID-19 varian Alpha dan 50 persen untuk varian Delta, agar jumlah kasus COVID-19 di wilayah tersebut dapat menurun.
"Kalau kita lihat di Kepulauan Seribu dan Jakarta semua sudah merah. Paling tinggi di Jakarta Selatan untuk indeks penurunannya. Sisanya masih di 17 persen, ini juga semua baru penurunan untuk Alpha, belum Delta," katanya dalam keterangan tertulis, di Jakarta, Senin.
Luhut berharap agar Polri atau pun pihak yang berwenang dapat melakukan penyekatan mobilitas serta kepada seluruh pihak dapat memastikan implementasi PPKM Darurat berjalan dengan baik.
"Jangan diberikan pengecualian, di luar sektor kritikal dan esensial, atau pun untuk pelayanan publik," katanya menegaskan.
Pemerintah menargetkan agar mobilitas warga di sejumlah wilayah tersebut turun hingga 50 persen. Hal itu dilakukan untuk mengurangi jumlah kasus positif COVID-19 di Indonesia yang ditargetkan bisa turun hingga 10.000 per hari.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menjelaskan seluruh pihak perlu memperkuat strategi yang dianjurkan WHO, yakni protokol kesehatan, testing, tracing, isolasi, perawatan, dan vaksinasi.
"Sedangkan, Indonesia masih lemah pada dua aspek utama, yaitu protokol kesehatan dan 3T (testing, tracing, treatment), termasuk isolasi," ujar Menkes.
Secara rinci, indeks mobilitas di DKI Jakarta pada Minggu (4/7) turun 18,6 persen, yang diperoleh dari Google Mobility sebesar 22,5 persen dan Facebook Mobility sebesar 15,7 persen. Hal itu digambarkan dari anggota yang aktif sebanyak 1.406 dari 7.817 orang.
Di wilayah Kepulauan Seribu, penurunan mobilitas mencapai 17,3 persen, Jakarta Barat sebesar 18,3 persen, Jakarta Pusat sebesar 17,0 persen, Jakarta Selatan sebesar 23,6 persen, Jakarta Timur sebesar 17,8 persen, dan Jakarta Utara sebesar 17,4 persen. Namun, angka itu belum mencapai target pemerintah untuk dapat menurunkan mobilitas warga yang ditargetkan pada angka 30 persen hingga 50 persen.
Kondisi di wilayah Banten pada Minggu (4/7) tercatat indeks mobilitas secara keseluruhan turun 21,6 persen yang diperoleh dari Google Mobility sebesar 18,5 persen dan Facebook Mobility sebesar 13,3 persen. Hal ini digambarkan dari anggota yang aktif sebanyak 2.636 dari 7.243 orang.
Digambarkan di wilayah Kota Cilegon penurunan mobilitas mencapai 15,9 persen, Kota Serang sebesar 20,0, Kota Tangerang sebesar 24,7 persen, Kota Tangerang Selatan sebesar 31,0 persen, Lebak sebesar 17,7 persen, Serang sebesar 18,2 persen, dan Tangerang sebesar 23,5 persen.
Adapun indeks mobilitas di Provinsi Jawa Barat secara keseluruhan pada Minggu (4/7) turun sebesar 17,8 persen yang diperoleh dari Google Mobility sebesar 19,8 persen dan Facebook Mobility sebesar 15,6 persen. Hal ini digambarkan dari anggota yang aktif sebanyak 11.760 dari 21.646 orang.
Baca juga: Setiap malam jalan protokol di Purwakarta ditutup selama PPKM Darurat
Baca juga: Anies ancam cabut izin perusahaan non esensial dan kritikal bandel
Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2021