Agenda infrastruktur G20 tahun 2022, ketika Indonesia menjadi presiden, maka harus mencerminkan aspirasi penting ini

Jakarta (ANTARA) - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengungkap empat agenda potensial dalam rangka mengembangkan infrastruktur pada 2022 mengingat pandemi COVID-19 telah berdampak terhadap pembangunan infrastruktur.

“Kami akan melanjutkan pencapaian G20 dalam agenda infrastruktur. Kami berharap dapat mendiskusikannya dengan banyak pemangku kepentingan,” kata Sri Mulyani dalam acara B20-G20 Dialogue di Jakarta, Senin.

Pertama adalah mempromosikan investasi infrastruktur berkelanjutan karena memiliki potensi kontribusi yang sangat besar dalam kekuatan perekonomian sehingga dibutuhkan keterlibatan pemangku kepentingan.

Sri Mulyani menyatakan promosi investasi terhadap infrastruktur yang bersifat berkelanjutan harus dilakukan dengan cepat dan tetap.

Di sisi lain ia menuturkan beberapa negara masih menghadapi kesenjangan kapasitas dan kompetensi terutama pada tata kelola dalam mengembangkan proyek infrastruktur yang berkelanjutan.

Baca juga: Menkeu: infrastruktur dukung pembangunan inklusif dan berkelanjutan

Oleh sebab itu ia menegaskan dukungan internasional dan upaya domestik untuk meningkatkan tata kelola infrastruktur yang berkelanjutan harus diperhatikan.

Kedua adalah mengembangkan kerangka regulasi dan pasar modal untuk meningkatkan iklim investasi dengan memastikan roadmap infrastruktur berjalan dengan baik.

Hal itu harus dipastikan dalam rangka mendorong pembiayaan infrastruktur, melindungi kepentingan investor, serta memastikan efisiensi, stabilitas, promosi, integritas, dan anti korupsi sembari meminimalkan peraturan yang tidak perlu.

Ketiga yaitu pengembangan Infrastruktur digital beserta regulasinya mengingat pertumbuhan ekonomi digital yang cepat telah menyebabkan munculnya regulasi baru, termasuk mengenai privasi, persaingan, dan keamanan siber.

“Agenda infrastruktur digital ini memerlukan pendekatan umum untuk membantu mempromosikan infrastruktur, memanfaatkan pembiayaan, sumber daya, dan menyepakati prinsip-prinsip peraturan umum untuk mewujudkan keadilan,” ujar Sri Mulyani.

Terakhir adalah penegasan kembali komitmen untuk melanjutkan dan meningkatkan upaya kolektif G20 dalam memastikan semua ekonomi dapat pulih bersama dan berinvestasi untuk masa depan yang lebih baik.

“Agenda infrastruktur G20 tahun 2022, ketika Indonesia menjadi presiden, maka harus mencerminkan aspirasi penting ini,” ujar Sri Mulyani.

Baca juga: RI dorong kerja sama pembiayaan infrastruktur dan berkelanjutan

Baca juga: Kementerian PUPR: Pengembangan 128 kawasan jadi prioritaskan pada 2022

Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021