Dunga secara perlahan-lahan mengasingkan Ronaldinho sejak mengambil alih kepemimpinan Selecao tahun 2006, setelah memilih untuk membangun sebuah tim yang sesungguhnya.
Dunga lebih mempercayai pemain tengah berbakat biasa seperti Felipe Melo, Gilberto Silva dan Elano daripada pemain bintang penuh bakat namun tidak disiplin seperti Ronaldinho.
Keputusan itu mengecewakan pendukung dan pakar sepakbola, terutama karena penjelmaan kembali pemain flamboyan itu. Pemain berusia 29 tahun itu, akhirnya mendapatkan semangatnya kembali dalam beberapa bulan terakhir.
Dalam pertandingan Liga Champion antara AC Milan melawan Manchester United, Ronaldinho membuktikan bahwa dia masih berbahaya bagi pemain belakang terbaik di dunia.
Meski mengacuhkan Ronaldinho, Dunga tetap memainkan pemain bintang seperti Kaka dan Robinho.
Copyright © ANTARA 2010