Piala Dunia 1962 di Chile menjadi catatan kesialan atau hari penghakiman bagibeberapa bintang sepak bola dunia di masa itu.

Contohnya Alfredo di Stefano, salah satu legenda utama klub Spanyol Real Madrid, yang tidak bisa memperkuat Spanyol karena cedera lutut kanannya menjelang laga pertama. Pria berkebangsaan Argentina itu pun melengkapi rekornya tidak pernah tampil di putaran final Piala Dunia.

Sedangkan Lev Yahsin, penjaga gawang tim nasional Rusia berjuluk 'Laba-Laba Hitam' itu menunjukkan penampilan terburuknya dalam sejarah ketika gagal mengamankan gawangnya dari empat gol Kolombia di fase penyisihan grup.

Lain lagi cerita Pele. Setelah dinobatkan sebagai raja lapangan hijau di Piala Dunia Swedia 1958, anak muda Brazil berusia 21 itu gagal mempertahankan tampuk 'kekuasaannya' karena cedera otot dalam laga kedua di fase grup melawan Cekoslowakia.

Tetapi 'Piala Jules Rimet' tetap bertahan di Brazil meski tanpa Pele. Seseorang bernama Garincha menjadi inspirasi Brazil, negara yang tak pernah sepi talenta sepak bola itu.

Di Brazil, Garincha adalah nama seekor burung kecil, buruk rupa, dan tidak berguna.

Tetapi Manuel Francisco dos Santos, meski sempat divonis dokter menderita cacat mental ketika masih kecil, justru seorang pemain jenius bertalenta tinggi yang berandil besar membawa Brazil menjuarai Piala Dunia 1962.

Laksana seekor burung kecil ia terkenal akan aksi dribling yang lincah dengan pergerakan tak terduga.

Bermain sebagai penyerang sayap kanan, ia memulai sihirnya ketika menundukan Inggris 3-1 di perempat final. Garincha mencetak dua gol yang mengantar mereka berhadapan dengan tuan rumah Chile di semi final.

Sekali lagi Garincha beraksi dan warga Chile terheran-heran. Bencana bagi Chile karena ia kembali mencetak dua gol cepat di menit ke sembilan dan 32.

Sebuah harian lokal bernama 'El Mercurio' menulis sehari setelah pertandingan itu, "Dari planet manakah Garincha berasal?"

Di partai Final, Brazil berhadapan dengan Cekoslowakia dan memenangkan laga itu dengan skor 3-1. Meskipun telah unggul lebih dahulu lewat gol cepat pada menit ke 15, Slowakia tidak bisa mengimbangi letupan serangan Brazil lewat Amarildo, Zito, dan Vava.

Walau tak mencetak gol pada partai Final, Garincha menjadi salah satu pencetak gol terbanyak dengan empat gol dari keseluruhan pertandingan yang dimainkannya. (*)

Copyright © ANTARA 2010