Tim "Tango" mengalahkan Belanda 3-1. Argentina unggul lebih dulu berkat gol Mario Kempes. Tim "Oranye" berhasil menyamakan kedudukan berkat gol Dirk Nanninga. Gol kedua Kempes dan gol Daniel Bertoni di babak perpanjangan waktu memberi kemenangan bagi tuan rumah.
Kempes meraih sepatu emas dengan mengemas 6 gol. Dia juga dinobatkan sebagai pemain terbaik dan berhak atas bola emas. Brasil meraih peringkat ketiga dan Italia keempat.
Saat penerimaan piala, pemain-pemain Belanda menolak untuk memberi hormat kepada diktator Argentina.
Seorang reporter Jerman mengakui PD 1978 serupa dengan Olimpiade Berlin 1936, saat itu Hitler akan menyingkirkan siapa saja yang mencoba menghentikannya.
Sementara itu, penyelenggara PD akan melakukan rencana mereka yaitu pemusnahan, dengan alasan perang atau hanya untuk memastikan. Ribuan orang Argentina dibunuh tanpa jejak.
Argentina mengeluarkan banyak biaya untuk menciptakan citra rakyat Argentina yang bahagia di bawah pengawasan militer. Pemerintah membayar firma humas (hubungan masyarakat) Amerika Serikat untuk membuat citra Argentina di dunia internasional.
Kemenangan besar Argentina atas Peru disebut-sebut berkat campur tangan pemerintah diktator. Peru kalah telak 6-0. Tim "Tango" harus mengalahkan Peru supaya bisa menghadapi Belanda di final.
Sepuluh negara Eropa, empat negara benua Amerika ditambah Iran dan Tunisia menjadi peserta PD.
Tunisia mencatat sejarah sebagai negara Afrika pertama yang meraih kemenangan di ajang PD, setelah melibas Mexico 3-1. Sementara wakil Asia, Iran menahan imbang Skotlandia 1-1 dan memperoleh satu angka. (*)
Copyright © ANTARA 2010