Pihak Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) yang memberangkatkan Ronidah kemudian mendatangi Kantor Misi Haji Indonesia Madinah. Didampingi perwakilan dari muasasah, mereka menemui Kadaker Madinah Subakin Abdul Muthalib, di Madinah, Sabtu.
"Kemarin ada dua orang dari KBIH dan muasasah menemui saya terkait satu jamaah nonkuota meninggal dua hari belum dikuburkan. Mereka salah paham pada saya," jelas Subakin.
Dengan emosi perwakilan KBIH Ronidah, H Mudrik Qori, meminta Subakin memberikan surat keterangan untuk pemakaman. Namun Subakin menegaskan tidak bisa mengeluarkan surat tersebut karena jamaah tersebut jamaah nonkuota. Sebagai Kadaker, Subakin bertanggung jawab atas jamaah haji resmi yang terdaftar di Kementerian Agama.
"Kalau ada jamaah nonresmi meninggal saya sarankan agar menghubungi konsuler di KJRI. Karena proseduralnya begitu. Kami hanya bertanggung jabwab pada jamaah yang resmi, kalau nonkuota tanggung jawab KJRI," jelasnya.
Namun Mudrik tidak bisa menerima penjelasan Subakin dan merasa permintaannya diabaikan. Dengan emosi, Mudrik pun berdebat dengan Subakin. "Dia salah paham. Saya katakan saya tidak mengabaikan. Tapi saya tidak berani mengeluarkan surat kalau belum ada surat kuasa dari Kantor Tekhnis Urusan Haji (TUH) yang sudah berkoordinasi dengan KJRI," kata Subakin.
Kebetulan saat situasi panas tersebut terjadi Konjen RI untuk Jeddah Zakaria Anshor sedang berada di Daker Madinah. Setelah koordinasi dengan Zakaria,akhirnya keluar Surat Tugas dari Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) M Syairozi Dimyati yang memberikan delegasi wewenang kepada Subakin untuk memberikan surat izin penguburan jamaah nonkuota.
"Akhirnya kemarin saya keluarkan surat izin penguburan. Tapi saya ingatkan kalau ada kasus serupa, silakan koordinasi dengan konsuler KJRI," tegas Subakin. (ANT/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010