Cikarang, Bekasi (ANTARA) - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Bekasi, Jawa Barat menyiapkan skema triase bergerak (mobile) guna mengidentifikasi awal penyakit pasien sebelum menerima perawatan lebih lanjut.
"Sudah mulai kami terapkan pekan ini mengingat ruangan triase sudah penuh," kata Direktur Utama RSUD Kabupaten Bekasi dr Sumarti di Cikarang, Senin.
RSUD Kabupaten Bekasi telah menyiapkan tenaga kesehatan yang bertugas memeriksa kondisi pasien sebelum memasuki fasilitas kesehatan guna mendukung kelancaran skema ini.
"Kami jemput bola, menghampiri pasien yang hendak masuk RSUD sekaligus menetapkan pasien mana yang diutamakan memperoleh penanganan medis terlebih dahulu di fasilitas kami," katanya.
Baca juga: Pemkot Bekasi izinkan jenasah COVID-19 di makam keluarga
Baca juga: Wakil Wali Kota Bekasi nyatakan positif COVID-19
Sumarti menyebut pemberlakuan skema ini menyusul masih terjadinya lonjakan kasus COVID-19 meski Instalasi Gawat Darurat (IGD) telah dikhususkan bagi pasien terpapar virus corona.
"Pasien masih berdatangan terus, ya, kita terima. Kita mencoba melakukan triase sebelum masuk IGD oleh manajemen dan dokter-dokter yang tidak melayani COVID-19. Triasenya tidak di tenda tapi di teras dan di mobil juga kalau di terasnya penuh," katanya.
Dia menjelaskan setiap pasien yang datang harus melalui triase (identifikasi awal) agar pihaknya dapat menentukan langkah selanjutnya seperti pasien positif COVID-19 dengan kondisi ringan akan dipulangkan atau diarahkan ke lokasi isolasi mandiri dengan dibekali vitamin. Sementara pasien dengan kondisi sedang hingga berat akan dirawat.
"Kita berharap yang masuk ke RSUD itu yang pasien sedang ke arah berat dan berat. Kalau yang ringan akan membebani rumah sakit, yang ringan bisa di hotel, di wisma, atau isolasi mandiri di rumah," ucapnya.
"Karena ada pasien yang panik juga, setelah diperiksa ternyata sebetulnya juga cukup baik dan bisa pulang, seperti itu," imbuh dia.
Sumarti mengatakan RSUD Kabupaten Bekasi saat ini memiliki 236 tempat tidur isolasi pasien COVID-19 dengan 16 tempat tidur di antaranya dikhususkan bagi pasien yang memiliki riwayat penyakit kritis.
"Saat ini juga membutuhkan tambahan tenaga medis agar bisa menangani pasien secara maksimal. Beberapa tenaga medis kami terpapar COVID-19 juga," katanya.*
Baca juga: Cegah lonjakan kasus, Satgas COVID-19 Bekasi sosialisasi prokes 10M
Baca juga: Satgas COVID-19 Depok memperkuat penerapan aturan PPKM mikro
Pewarta: Pradita Kurniawan Syah
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021