Narasi itu mempertanyakan mengapa penyakit yang disebut ganas tidak membuat orang-orang mati di jalan, di rumah atau di sawah.
Berikut narasinya:
"Jika Memang "Ganas", Kenapa tidak Mati di Jalan, Kenapa Tidak Mati di Rumah, Kenapa Tidak Mati di Sawah/Kebun, Kenapa Tidak Mati di Pasar-pasar?
Tapi SELALU MATI DI RS
"ADA APA DENGAN RS?"
#OPENYOURMIND #PLEASEWAKEUP #SALAMAKALSEHAT"
Lalu benarkah pasien penyakit ganas hanya meninggal di rumah sakit?
Penjelasan:
Berdasarkan penelusuran ANTARA, narasi tentang pasien penyakit ganas hanya mati di rumah sakit adalah narasi yang menyesatkan.
Narasi tentang pasien penyakit ganas itu muncul tatkala terjadi peningkatan kasus COVID-19 di Indonesia pada Juni 2021.
Mengutip pemberitaan Republika.co.id pada 3 Juli 2021, sebanyak 265 pasien COVID-19 meninggal saat isolasi mandiri di rumah, data itu didapat dari data LaporCovid-19.
Data tersebut dihimpun dari sosial media seperti Twitter, berita daring, dan laporan langsung dari warga ke LaporCovid-19.
LaporCovid-19 menyatakan banyak pasien yang sedang melakukan isolasi mandiri di rumah meninggal saat berupaya mencari fasilitas kesehatan,atau sedang menunggu antrean di IGD.
Koordinator Tim Lapor Data LaporCovid-19 Said Fariz Hibban mengatakan fenomena pasien meninggal yang sedang isolasi mandiri itu menjadi potret nyata fasilitas kesehatan yang kolaps dan menyebabkan pasien COVID-19 sulit mendapatkan layanan medis.
Klaim: Pasien penyakit ganas hanya mati di rumah sakit?
Rating: Hoaks
Cek fakta: Cek fakta: Ambulans kosong lewat untuk takuti warga?
Cek fakta: Cek Fakta: Vaksin tidak ampuh jika tanpa efek samping?
Pewarta: Tim JACX
Editor: Imam Santoso
Copyright © ANTARA 2021