"Dalam rapat persiapan pemulangan jamaah haji, SAA berkomitmen pada jadwal yang telah dibuat," kata Sekretaris Panitia Pelaksana Ibadah Haji Debarkasi Hang Nadim Batam, Erizal Abdullah.
Ia mengatakan, pihak penerbangan mengungkapkan komitmen berupaya untuk menepati jadwal, tidak lagi ada penundaan jadwal penerbangan, seperti saat pemberangkatan haji.
Komitmen SAA, kata dia, menjadi sorotan dalam rapat persiapan pemulangan jamaah haji.
Sementara itu, Ketua PPIH Debarkasi Hang Nadim Batam Razali Djaya mengatakan komitmen SAA penting, karena ketepatan kedatangan jamaah haji dari tanah suci mempengaruhi rencana transportasi jamaah ke daerah masing-masing.
"Kalau SAA telat, maka jadwal pemulangan ke daerah juga bisa berantakan," kata Razali.
Padahal, kata dia, transportasi pemulangan jamaah ke daerah masing-masing melibatkan banyak penerbangan dan pelayaran domestik yang waktunya juga sudah tersusun rapi.
Sebelumnya, saat pemberangkatan haji, lebih dari 50 persen jadwal penerbangan haji Embarkasi Hang Nadim Batam ke tanah suci tertunda.
"Dari 23 kelompok terbang yang kami berangkan, sebanyk 12 di antaranya `delay`," kata Razali
Ia mengatakan PPIH Embarkasi Hang Nadim Batam mencatat rata-rata keterlambatan penerbangan haji Maskapai Penerbangan Saudi Arabian Airlines mencapai 2 jam 21 menit setiap hari.
Dari 23 kloter Embarkasi Batam, kata dia, hanya satu penerbangan yang tepat waktu, sedang 10 penerbangan lainnya lebih awal.
Menurut dia, akibat keterlambatan itu, PPIH kesulitan karena harus mengatur ulang jadwal pengurusan haji.
Selain itu, keterlambatan penerbangan juga menyebabkan penambahan biaya konsumsi, karena jamaah harus diberikan makan malam. Akomodasi darat dari Asrama Haji ke bandara pun terkendala.
Debarkasi Hang Nadim Batam melayani 10.065 jemaah haji dari empat provinsi yaitu Kepulauan Riau, Riau, Kalimantan Barat dan Jambi yang terbagi dalam 23 kelompok terbang.
(ANT/P003)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010