Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada awal pekan dibuka menguat seiring pelaku pasar yang mencermati dampak dari penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat COVID-19 yang telah dimulai sejak Sabtu (3/7) lalu.
IHSG dibuka menguat 1,16 poin atau 0,02 persen ke posisi 6.024,17. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 0,19 poin atau 0,02 persen ke posisi 851,72.
"Investor masih akan berfokus pada perkembangan kasus COVID-19 di Indonesia, serta dampak implementasi pengetatan PPKM darurat di Jawa dan Bali. Pada awal pekan ini, IHSG berpeluang bergerak di kisaran 5.971-6.060," tulis Tim Riset Lotus Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Senin.
Pada Minggu (4/7) kemarin, jumlah kasus baru COVID-19 mencapai 27.233 kasus, sehingga total kasus terkonfirmasi positif COVID-19 menjadi 2.284.084 kasus.
Bursa ekuitas AS masih terus mencatatkan rekor tertinggi pada penutupan akhir pekan lalu, setelah data pasar tenaga kerja AS periode Juni menunjukkan angka yang kuat.
Kementerian Tenaga Kerja AS menyatakan data ketenagakerjaan non pertanian atau nonfarm payrolls naik sebanyak 850 ribu lapangan kerja di periode Juni.
Fokus investor berikutnya tertuju pada rilis kinerja emiten pada kuartal II 2021 dan progres RUU Infrastruktur Presiden AS Joe Biden.
Investor juga akan mencermati hasil pertemuan bank sentral AS The Fed pada Juni yang akan dirilis pekan ini untuk melihat ulasan terbaru terkait inflasi, pengurangan pembelian aset obligasi, serta tingkat suku bunga.
Dari Eropa, investor berfokus pada Indeks Manajer Pembelian (PMI) Komposit Markit zona Euro untuk periode Juni 2021 yang dijadwalkan rilis pada hari ini.
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Nikkei melemah 145,38 poin atau 0,51 persen ke 28.637,9, indeks Hang Seng naik 8,32 poin atau 0,03 persen ke 28.318,74, dan indeks Straits Times meningkat 4,94 poin atau 0,16 persen ke 3.133,89.
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2021