pelatihan secara berkala
Surabaya (ANTARA) - Warga yang mendaftar sebagai Relawan Surabaya Memanggil untuk membantu Pemkot Surabaya dalam upaya percepatan penanganan COVID-19 hingga saat ini sudah mencapai 1.050 orang.
Koordinator Relawan Surabaya Memanggil Aryo Seno Bagaskoro di Surabaya, Senin, mengatakan, para relawan ini tugasnya terbagi menjadi tiga bidang sesuai kategori yang dipilih saat mendaftar, yakni, sosialisasi protokol kesehatan (prokes), pembinaan Kampung Wani dan Kedaruratan.
"Hingga saat ini tercatat ada sebanyak 1.050 pendaftar di tiga bidang itu," katanya.
Menurut dia, untuk bidang kedaruratan memiliki latar belakang medis yang nanti dilatih secara khusus oleh tenaga medis. Selain itu, lanjut dia, ada juga dari organisasi masyarakat yang juga mendaftar.
"Jadi jumlahnya akan terus bertambah," kata Seno.
Baca juga: Sejumlah relawan siap berkolaborasi hadapi COVID-19 di Surabaya
Baca juga: Wali Kota Surabaya ajak warganya jadi relawan lawan COVID-19
Paling banyak, Seno menyebut, para relawan ini memilih bidang prokes. Namun, untuk bidang Pembinaan Kampung Wani, peminatnya juga tercatat banyak. Sementara untuk bidang kedaruratan, memang dipilih dari para relawan yang memiliki latar belakang tersebut.
"Kami akan berikan pelatihan secara berkala, kemarin (4/7) hadir ada 40 orang. Hari ini mungkin yang sudah menerima pembekalan akan langsung kami terjunkan sesuai dengan kebutuhan teman-teman pemkot," ujarnya.
Ia mengatakan ada beberapa materi pembekalan yang diberikan kepada para relawan ini, seperti, materi dasar bagaimana pemakaian baju hazmat yang sesuai, cara memandikan jenazah COVID-19 hingga menyetir ambulans di jalan raya.
"Jadi, di form pendaftaran itu kami sudah memberikan poin-poin yang terbagi menjadi sub bidang, seperti bidang kedaruratan itu ada pengemudi ambulans, pemulasaraan jenazah dan penanganan medis," katanya.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi bersyukur, panggilan Surabaya Memanggil rupanya langsung direspons positif oleh warga Kota Pahlawan. Bahkan, mayoritas para relawan ini tergolong usia muda.
"Kita akan berjuang bersama untuk mengatasi COVID-19 dan memutus mata rantai pandemi di Surabaya. Karena perjuangan kemerdekaan dulu dilakukan ketika para pemuda turun. Insya Allah kemerdekaan melawan COVID-19 itu bisa selesai ketika pemuda juga turun memerangi COVID-19 di Surabaya," katanya.
Baca juga: Abadikan setahun tangani COVID-19, RSLI Surabaya terbitkan lima buku
Baca juga: Hadapi pandemi COVID-19, Surabaya gelar istighatsah bersama
Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2021