Sekretaris PGN Rachmat Hutama dalam keterangannya di Jakarta, Minggu, menjelaskan berupaya mengerahkan kapasitas yang dimiliki untuk turut membantu upaya peningkatan suplai oksigen medis.
“Pasokan oksigen di rumah sakit semakin berkurang, sedangkan kebutuhannya sangat dibutuhkan saat ini. Semoga bantuan dari subholding gas dapat membantu penyediaan suplai oksigen medis," kata Rachmat.
Baca juga: Pemerintah upayakan pemenuhan kebutuhan oksigen secara maksimal
Di Jawa Tengah, total 14,8 ton oksigen diserahkan di RSUD Loekmono Hadi, RSUD Dr. R. Soedjati Soemodiardjo, RSUD RAA Soewondo, dan RSUD Dr Soetrasno.
Sedangkan di Yogyakarta, total bantuan sebanyak 15,1 ton Oksigen diserahkan di RSUD PAU Hardjolukito, RS Panti Rapih, PKU Muhammadiyah Yogyakarta, RSUD Bantul, RS PKU Bantul, dan RS PKU Gamping.
Penyerahan bantuan oksigen medis tersebut menggandeng sejumlah stakeholder, seperti Samator Group melalui PT Aneka Gas Industri Kendal dan PT Samator & Industri Yogyakarta untuk distribusi bantuan ke rumah sakit.
Adapun untuk penyediaan gas dan transportasi bekerjasama dengan PT Etkom Inti Energi, serta Kemenkes dan Satgas Oksigen Jawa Tengah untuk data pendukung dan kebijakan distribusi.
Baca juga: Luhut minta pasokan oksigen industri untuk keperluan medis
Turut bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Samator, PT Gagas menyerahkan bantuan tabung penyimpanan oksigen kepada RSUD Kramat Jati di Jakarta Timur.
Bantuan tabung penyimpanan oksigen yang diberikan sebanyak empat tabung dengan masing-masing kapasitas tabung sebesar 175 liter.
Rachmat Hutama mengungkapkan atas himbauan dari Holding Pertamina, bantuan oksigen diserahkan karena meningkatnya kasus COVID-19 di operation east region yang mencakup Provinsi DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur.
Kondisi operation east region yang berada di Pulau Jawa rata-rata bed occupancy ratio isolasi dan ICU Nasional mencapai 73 persen untuk DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Tengah mencapai lebih dari 90 persen.
"Kondisi tersebut mengakibatkan kebutuhan pasokan oksigen untuk rumah sakit di seluruh provinsi di Pulau Jawa meningkat pesat," kata Rachmat.
Berdasarkan data Dijend Industri Kimia, Farmasi, dan Tekstil Kementerian Perindustrian, kebutuhan oksigen medis saat ini menjadi 800 ton per hari atau naik 69,3 persen dibandingkan kondisi normal.
Rachmat berharap bahwa bantuan oksigen medis juga sebagai wujud nyata semangat Energizing You Pertamina dan gotong royong sebagai bagian dari Holding Migas dalam menghadapi peningkatan kasus COVID-19.
Pewarta: Sugiharto Purnama
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2021