Mekkah (ANTARA News) - Empat hari jelang wukuf, kemacetan panjang di checkpoint masuk Mekkah dari Jeddah semakin tak terhindarkan, belum lagi beberapa ruas di dalam kota Mekkah terasa semakin padat dengan banyak orang berjalan kaki.

Beberapa ruas jalan ditutup bagi kendaraan. Praktis kota suci itu kini dipenuhi para pejalan kaki yang kebanyakan menuju Masjidil Haram.

Sementara di beberapa pondokan dari berbagai negara, jamaahnya banyak memilih untuk melakukan aktivitas di tempatnya masing-masing. Jika ada yang hendak shalat, banyak dilakukan di pondokan secara berjamaah. Ada pula yang shalat di masjid terdekat.

Sementara itu, hingga Kamis kemacetan masuk kota Mekkah mencai empat kilometer lebih. Bahkan di sore hari, kemacetan kerap lebih panjang lagi meski polisi sudah membuka hingga enam lajur.

Kemacetan di checkpoint diperkirakan masih akan terjadi hingga dua atau tiga hari ke depan, sebab jamaah haji asal negara-negara Arab banyak yang masuk pada hari mepet dengan masa wukuf.

Di sisi lain, hingga Rabu (10/11) masih banyak jamaah haji asal berbagai negara yang baru tiba di Bandara King Abdul Azis Jeddah. Jamaah yang baru tiba biasanya diangkut oleh maskapai Saudia Arabian Airlines.

Kepadatan di checkpoint juga kerap memicu kecelakaan. Rabu (10/11) petang misalnya, mobil yang ditumpangi petugas haji Daker Jeddah juga sempat diseruduk sebuah mobil yang dikendarai warga Nigeria.

Saat kejadian, sebenarnya kondisi kendaraan sedang berhenti menunggu antre. Diduga, sopir asal Nigeria tersebut tak sabar dengan antrean tersebut. Beruntung, meski diseruduk, mobil yang ditumpangi lima petugas haji ini tak sampai rusak.

"Guna menghindari kemacetan biasanya banyak yang memilih ke Mekkah dini hari," ujar Imam, seorang pengemudi asal Indonesia.

Untuk memeriksa jamaah yang kian membeludak, petugas di checkpoint juga tampak diperbanyak. Mereka mengecek satu per satu penumpang di kendaraan. Jika ditemukan penumpang tanpa surat resmi (tasyrikh), dipastikan akan diturunkan dan diinterogasi.

Kendaraan-kendaraan berbak terbuka mendapat pemeriksaan lebih ketat.

Ketatnya pemeriksaan ini juga membuat sopir taksi di Jeddah tak berani mengangkut jamaah sembarangan. "Kami tidak ingin mengambil risiko. Banyak rekan-rekan kami telah ditangkap dan kendaraan mereka disita karena mereka mengangkut orang tanpa izin resmi ke Mekkah," ujar Dhafer Muhammad, sopir taksi setempat. (E001/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010