tidak ada alasan untuk tidak vaksin
Padang (ANTARA) - Bagian Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas (Unand) Padang mengedukasi masyarakat seputar vaksin COVID-19 khususnya kejadian ikutan pasca imunisasi berlokasi di salah satu pusat perbelanjaan di Padang.
Ketua Komisi Daerah KIPI Provinsi Sumbar Dr. dr. Raveinal, Sp.PD-KAI, FINASIM di Padang, Minggu menyampaikan vaksin aman diberikan kepada semua lapisan masyarakat dan hanya beberapa kondisi tertentu saja yang tidak layak atau tidak boleh diberikan vaksin.
Edukasi dan sosialisasi dihadiri empat orang dokter Fakultas Kedokteran Universitas Andalas untuk berbagi ilmu dan pengalaman yaitu Dr. dr. Raveinal, Sp.PD-KAI, FINASIM; dr. Fenty Anggrainy, Sp.P(K), FAPSR, dr. Afdal, Sp.A, M.Biomed dan dr. Martga Bella Rahimi, M.Biomed.
"Oleh karena itu, tidak ada alasan untuk tidak vaksin karena dengan vaksinasi akan membuat seseorang lebih terlindungi dibanding yang tidak," ujarnya.
Menanggapi penjelasan para dokter FK Unand , sejumlah pertanyaan pun bermunculan dari peserta yang hadir mulai dari apakah setelah divaksin perlu istirahat dari pekerjaan dan apakah masih bisa terserang COVID-19.
Menjawab hal itu dr. Afdal, Sp.A, M.Biomed, menilai tidak perlu dan hanya perlu istirahat dari pekerjaan karena cukup dipantau 15-30 menit setelah divaksin untuk mengetahui apakah ada alergi atau tidak yang bisa menyebabkan syok anafilaksis.
"Jika tidak ada, bisa langsung beraktivitas seperti biasa,” katanya.
Baca juga: Pakar: Informasi resmi KIPI sulit diakses publik
Baca juga: Pakar: Ketersediaan logistik tantangan percepatan vaksinasi
Sementara terkait kemungkinan terpapar COVID-19 usai divaksin dr. Fenty Anggrainy, Sp.P(K) menyampaikan seseorang yang sudah divaksin masih bisa terserang COVID-19 sehingga protokol kesehatan harus tetap dijalankan dengan ketat.
"Bukan berarti setelah divaksin kemudian menjadi abai," katanya.
Sementara Store General Manager Transmart Padang Yudi Siswanto menyampaikan pihaknya memperoleh alokasi vaksin sebanyak 2.500 dari Dinas Kesehatan tetapi tidak sepenuhnya tersalurkan karena banyaknya informasi yang salah yang beredar.
"Karena itu, kami berharap kehadiran dokter-dokter ini di Mall akan meningkatkan partisipasi masyarakat terutama karyawan Mall untuk mau divaksin,” ujarnya.
Sejalan dengan itu dosen muda sekaligus penggagas kegiatan, dr. Martga Bella Rahimi, M.Biomed menyampaikan acara ini merupakan pengabdian masyarakat Bagian Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas dalam rangka membantu program pemerintah untuk mempercepat vaksinasi.
Baca juga: Pakar: Vaksinasi metode pencegahan paling efisien
Baca juga: Pakar: Masyarakat berperan mengontrol pandemi
Baca juga: Pakar: Ada sedikit penurunan efektivitas vaksin terhadap B1617
Pewarta: Ikhwan Wahyudi
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2021