Makassar (ANTARA News) - Asisten I Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, Andi Heri Iskandar, melepas pemberangkatan kloter 44 yang merupakan kloter terakhir dari Embarkasi Sultan Hasanuddin Makassar, Rabu.
Pelepasan kloter terakhir ini dilakukan di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar pukul 14.00 WITA, meskipun sempat mengalami keterlambatan sekitar satu jam dari waktu yang direncanakan.
Dalam pelepasan Calhaj tersebut, Heri berharap agar Calhaj tetap menjaga kondisi kesehatan selama menjalankan Ibadah Haji di Tanah Suci.
"Kondisi kesehatan tubuh merupakan hal yang sangat penting dalam menunaikan Ibadah Haji. Kalau kondisi tubuh tidak baik, maka hanya akan mengganggu proses Ibadah Haji," ungkapnya.
Bahkan, kata dia, menurunnya kondisi kesehatan ini bisa mengakibatkan Calhaj tidak dapat melaksanakan puncak dari Ibadah Haji, yakni Wukuf di Padang Arafah.
Oleh karena itu, kata dia, Calhaj tetap bisa menjaga diri, dan harus mematuhi imbauan yang diberikan oleh petugas dan tim kesehatan yang juga ikut dalam rombongan.
"Selain menjaga kesehatan, saya juga meminta agar seluruh Calhaj, khususnya yang berasal dari Sulsel agar tetap menjaga perilaku dan membawa nama baik Indonesia, dan juga Sulsel secara khusus," ujarnya.
Pada kesempatan tersebut, ia juga mengimbau kepada Calhaj agar tetap saling menjaga satu sama lain, khususnya kepada ketua kloter yang bertugas sebagai koordinator dalam rombongan.
"Ketua Kloter harus bisa menjaga dan mengingatkan seluruh Calhaj, agar tidak ada lagi terjadi kasus Calhaj yang tersesat di Tanah Suci karena terpisah dari rombongan," ujarnya.
Jumlah Calhaj yang tergabung dalam kloter 44 adalah sebanyak 220 orang, yang terdiri dari Calhaj asal kabupaten Pangkep sebanyak 147 orang, Maros sebanyak 67 orang, dan Makassar satu orang.
Pada pemberangkatan kloter tersebut, ikut juga bergabung Calhaj asal Provinsi Kalimantan Selatan 174 orang.(*)
(ANT-103/S016/R009)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010