Mekkah (ANTARA News) - Menteri Agama Suryadharma Ali selaku Amirul Haj menilai bahwa penyelenggaraan ibadah haji pada tahun ini berjalan lancar, meski ia mengakui masih ada masalah haji yang harus diselesaikan.

Suryadharma menyebutkan bahwa beberapa masalah yang perlu diselasaikan, misalnya persoalan air dan pengembalian sisa uang sewa pondokan perlu segera diselesaikan secara cepat.

Sebelumnya, Menag bersama wakil amirul haj, Hasyim Muzadi, juga melakukan peninjauan pondokan dan transportasi. Tatkala meninjau beberapa pondokan dan terminal transit angkutan haji. Suryadharma masih mendapat keluhan soal ketersediaan air.

Air di pondokan mengandalkan pasokan dari tangki air yang dikirim ke pondokan. Sementara jamaah Indonesia dikenal boros air. Ada jamaah yang mengeluhkan ketika air habis, pasokan terlambat datang. Begitu datang, ternyata mesin rusak, sehingga air tak dapat mengalir.

Dalam beberapa hari terakhir, menjelang wukuf, Makkah dipenuhi jamaah. Banyak ruas jalan ditutup untuk kendaraan karena dijadikan sebagai area jalan kaki jamaah menuju Haram. Ini juga akan mempengaruhi laju mobil tangki minyak menuju pondokan, kata Suryadharma.

Tentang sisa uang sewa pondokan, ia mengakui adanya rasa cemburu antarjamaah. Ada yang rumahnya bagus dapat kembalian sisa uang sewa, ada yang rumahnya jelek tak dapat kembalian sisa uang sewa.

"Rumah yang ada di Makkah itu milik individu, sehingga masing-masing pemilik rumah menetapkan harga sendiri. Tak ada standar harga,"ujar Suryadharma.

Pengembalian sisa uang sewa tahun ini didasarkan pada harga riil. Jamaah yang tinggal di rumah yang harga sewanya di bawah 2.850 riyal akan mendapatkan sisa uang sewa. "Di Ring I ada tiga rumah yang harganya di bawah 2.850 riyal, di Ring II ada rumah yang harganya di atas 3.000 riyal," ujar Suryadharma.

Jika ada rumah berdekatan yang harga dan kualitasnya berbeda, jamaah bisa cemburu.

"Ada rumah yang harganya 3.400 riyal, berarti tak dapat sisa uang sewa, tapi ada rumah yang harganya 2.200 riyal sehingga dapat sisa uang sewa. Yang tak dapat cemburu,"ujar Suryadharma.

Menyangkut ketidakpuasan jamaah terhadap layanan haji, Badan Pusat Statistik melakukan survei lapangan. Di Makkah, BPS mengambil 4.000 responden. Saat ini baru kembali 1.000 formulir. Kalau survei di Madinah, hasilnya rata-rata jamaah puas dengan layanan haji.

Tahun ini selama berada di Madinah, jamaah yang tinggal di radius 500 meter dari Masjid Nabawi mencapai 91,5 persen. Tahun lalu hanya 73 persen.

(E001/A011/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010