Palu (ANTARA) -
Pemerintah Kota Palu, Sulawesi Tengah mengatakan terdapat kurang lebih 110 rumah warga di Kelurahan Baru, Kecamatan Palu Barat terendam air luapan Sungai Palu akibat banjir kiriman.
"Kondisi terkini air mulai surut yang merendam rumah warga. Namun Pemkot Palu masih tetap bersiaga di lokasi," kata Kepala Dinas Sosial Palu Romi yang dihubungi, di Palu, Sabtu malam.
Ia menjelaskan, saat ini warga masih bertahan di rumah masing-masing, karena dinilai situasi masih cukup kondusif.
Meski begitu, pihaknya tetap membuka dua posko darurat bekerja sama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Kesehatan Palu.
"Kami menempatkan dua Posko darurat yakni posko pengungsian dan posko logistik, termasuk dapur umum guna memudahkan akses warga memperoleh kebutuhan logistik mereka," ujar Romi.
Puncak banjir kiriman terjadi sekitar Pukul 16.00 WITA yang merendam 110 rumah warga di Kelurahan tersebut yang berada tepat di bantaran sungai Palu akibat hujan yang mengguyur bagian hulu di Kabupaten Sigi, Sulteng.
Sungai Palu merupakan sungai induk di ibu Kota Sulteng yang alirannya berasal dari Sigi sebagai hulu, bila terjadi hujan berkepanjangan dengan intensitas lebat di wilayah hulu volume air di sungai itu bertambah, bahkan dampak terparah hingga merendam pemukiman warga yang berada di bantaran.
"Setiap tahun peristiwa ini terjadi. Bila hujan di bagian hulu tidak intensif, rendaman air cepat surut, namun jika hujan merata dari bagian hilir (Palu) hingga ke hulu berjam-jam maka bisa dipastikan rendaman banjir lebih meluas," ucap Romi.
Kepala Dinas Sosial Kota Palu, Romi. ANTARA/Moh Ridwan
Menurut dia, meski air perlahan surut namun pihaknya masih tetap waspada guna mengantisipasi banjir susulan, karena sewaktu-waktu hujan bisa saja mengguyur, baik dengan intensitas ringan, sedang hingga lebat.
Ia menambahkan, di lokasi banjir, Dinsos juga memastikan ketersediaan logistik saat situasi darurat saat ini cukup memadai untuk di konsumsi warga terdampak.
"Keberadaan posko darurat ini tergantung situasi dan kondisi, jika hingga esok tidak ada lagi genangan air, maka dengan sendirinya posko darurat kami sudahi, namun sebaliknya bila genangan air terjadi peningkatan, maka kami akan bertahan. Cuaca cepat berubah, tadinya cerah tiba-tiba mendung," katanya.

Sebagai informasi, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas II Mutiara Sis Al-Jufri Palu memprediksi, Palu dan sekitarnya masih di guyur hujan dengan intensitas ringan, sedang hingga lebat sampai pada akhir Juli 2021, meskipun bulan-bulan ini belum masuk musim hujan.

Pewarta: Mohamad Ridwan
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2021