Nilai investasi yang kami keluarkan mencapai Rp24 triliun dan diperkirakan PLTU ini mulai beroperasi di kuartal pertama 2022.

Palembang (ANTARA) - Progres pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) mulut tambang terbesar di Indonesia, Sumsel 8 di Desa Tanjung Lalang, Kecamatan Tanjung Agung, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan, sudah mencapai 84 persen per Juni 2021.

Sekretaris Perusahaan PTBA Apollonius Andwie C di Palembang, Sabtu, mengatakan PTBA terus mengawal proses pembangunan PLTU ini.

“Nilai investasi yang kami keluarkan mencapai Rp24 triliun dan diperkirakan PLTU ini mulai beroperasi di kuartal pertama 2022," ujar Apollonius.

Baca juga: Kementerian ESDM punya delapan strategi pengembangan EBT

Proyek PLTU berkapasitas sebesar 2 x 620 megawatt (MW) merupakan bagian dari proyek 35.000 MW dan dibangun oleh PTBA melalui PT Huadian Bukit Asam Power (PT HBAP) sebagai pengembang listrik (Independent Power Producer/ IPP).

PT HBAP merupakan konsorsium antara PTBA dengan China Huadian Hongkong Company Ltd. Proyek PLTU ini nantinya membutuhkan 5,4 juta ton batu bara per tahun.

Pada kuartal I 2021 produksi batu bara PTBA mencapai 4,5 juta ton dengan penjualan sebanyak 5,9 juta ton.

Volume produksi tahun ini ditargetkan naik menjadi 29,5 juta ton dari 24,8 juta ton pada 2020. Perseroan juga menargetkan kenaikan penjualan batu bara dari 26,1 juta ton pada 2020 menjadi 30,7 juta ton pada 2021.

Pewarta: Dolly Rosana
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2021