Jayapura (ANTARA) - Kapolda Papua Irjen Pol Mathius Fakhiri mengakui hingga kini TNI-Polri melalui Babinsa (Bintara pembina desa) dan Babinkamtibmas (Bhayangkara pembina keamanan dan ketertiban masyarakat) terus berupaya merangkul dan menyadarkan masyarakat yang saat ini masih tergabung dengan organisasi Papua Merdeka (OPM).

Babinsa dan Babinkamtibmas tidak bergerak sendiri karena harus menggandeng pemda setempat mengingat mereka (anggota OPM) juga penduduk setempat.

Upaya tersebut terus dilakukan sehingga mereka sadar dan kembali ke pangkuan NKRI serta bergabung di tengah masyarakat, kata Irjen Pol Fakhiri kepada ANTARA di Jayapura, Sabtu.

Baca juga: Kapolda Papua: Situasi kamtibmas aman tak ada perayaan HUT OPM

Baca juga: Warga Suku Sougb di Papua Barat serahkan bendera Bintang Kejora ke TNI

Ia mengemukakan OPM merupakan organisasi yang berupaya memisahkan Papua dari NKRI, sehingga diharapkan peran Babinsa dan Babinkamtibmas bersama pemda dapat menyadarkan mereka hingga kembali ke NKRI.

Selain kembali ke NKRI, juga diharapkan menyerahkan senjata api yang selama ini dipegang karena bila tidak akan berbahaya dan bisa disalahgunakan, ujar Irjen Pol Fakhiri seraya mengakui ada beberapa kabupaten yang sebelumnya sering terjadi gangguan dari kelompok kriminal bersenjata (KKB), namun kini nisbi aman karena mantan anggota sudah membaur dengan warga.

Bupati Puncak Jaya Yuni Wonda secara terpisah mengaku, wilayahnya saat ini nisbi kondusif dan sebagai pimpinan di daerah selalu membuka diri untuk berkomunikasi dengan kelompok tersebut.

Dengan membuka diri dan senantiasa berkomunikasi dengan berbagai elemen masyarakat maka diharapkan tidak lagi terjadi gangguan, ucap Bupati Yuni Wonda berharap.

Baca juga: Satgas Nemangkawi tangkap Ketua KNPB-OPM Merauke

Pewarta: Evarukdijati
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2021