Medan (ANTARA News) - Anggota Komisi VIII DPR, H. Imran Muchtar mengatakan, Departemen Agama (Depag) perlu menerapkan cara baru dalam penyelengaraan yang belum membaik setiap tahunya.
"Depag masih memelihara `kejelekan` yang turun temurun," kata H. Imran Muchtar di Medan, Minggu.
Ia mengatakan, belum membaiknya pelayanan dalam penyelenggaraan haji masih dirasakan hingga musin haji 2009/1430 Hijriyah.
Ia mencontohkan pemondokan yang terlalu jauh dari Masjidil Haram sehingga jamaah haji Indonesia harus menempuh perjalanan yang cukup jauh.
Kondisi itu diperparah dengan minimnya transportasi yang mengangkut jamaah haji Indonesia dari lokasi pemondokan ke Masjidil Haram.
Panitia haji sering tidak menepati janjinya dengan menyediakan bus yang cukup untuk mengnagkut jamaah haji Indonesia.
"Bus yang dijanjikan 100 unit tapi yang datang hanya 20 unit saja," kata Ketua Kelompok Seksi (Kapoksi) Partai Demokrat di Komisi VIII DPR itu.
Kemudian, kata Imran, Depag selaku panitia penyelenggraan haji juga terlihat kurang menguasai kondisi dalam penyediaan makanan bagi jamaah.
Konsep prasmanan yang diterapkan selama ini dinilai kurang efektif karena menyebabkan antrean jamaah haji yang cukup panjang.
Konsep prasmanan juga menyebabkan sebagian jamaah haji tidak mendapatkan makanan karena ada sebagian yang mengambil makanan terlalu.
"Akibatnya, yang antre di bagian belakang hanya mendapatkan nasi saja. Lauk dan sayur sudah habis," katanya.
"Kondisi itu tentu saja menyebabkan mengganggu kekhusukan dan kekhidmatan jamaah dalam beribadah," katanya menambahkan.
Imran mengatakan, untuk tidak mengulangi kendala itu lagi, Depag perlu menerapkan cara baru seperti penyewaan pondok lebih cepat.
"Jangan begitu mau masuk musim haji baru sibuk menyewa pondok," katanya.
Lalu, kata Imran, Depag juga diharapkan lebih menekan pihak penyedia bus untuk menyiapkan alat transportasi itu sesuai yang dijanjikan.
Sedangkan untuk penyediaan makanan, Depag dapat menerapkan pola nasi kotak sehingga jamaah haji tidak perlu mengantre lagi.
"Teknologi makanan kan sudah canggih. Pasti bisa mengakali agar makanan itu tetap segar walau dikemas dalam nasi kotak," katanya.
Imran berjanji akan membawa permasalahan dan berupaya untuk membuat Panitia Kerja (Panja) haji bersama instansi terkait seperti Depag dan Departemen Kesehatan.
"Mudah-mudahan, penyelenggaraan haji selanjutnya bisa lebih baik," katanya. (*)
Copyright © ANTARA 2010