"Kami tidak tahu kapan kami bisa pulang ke Indonesia," ungkap seorang pasien yang tidak bersedia disebutkan namanya di Mekah, Jumat.
Berdasarkan informasi yang diperolehnya, paspor miliknya dan rekan jemaah yang sakit masih ditahan oleh muassasah, padahal ia dan jemaah lainnya yang sakit sudah dinyatakan membaik oleh dokter dan layak untuk diterbangkan.
Menurut catatan, pihak muassasah mempersyaratkan ketersediaan "seat" di pesawat dulu sebelum mereka menyerahkan paspor yang masih ditahan kepada para jemaah.
Para muasassah tersebut, ungkap jemaah itu, kemungkinan khawatir, setelah paspor diberikan, jemaah bersangkutan ingin tetap tinggal di Arab Saudi, tidak pulang ke Indonesia.
"Sekarang apalagi alasannya, seat sudah ada, " katanya seraya menambahkan, para muassasah juga tidak pernah mau menjenguk para jemaah yang sakit.
Akibat penundaan pemulangan jemaah haji yang sakit tersebut, tiga dokter dan enam perawat yang merawat mereka dari BPHI juga tidak bisa pulang ke tanah air karena jika mereka pulang, tidak ada yang merawat jemaah yang sakit.
Selain kesebelas pasien di Mekah, terdapat 19 pasien di Madinah dan lima di Jeddah yang masih dirawat BPIH setempat dan menunggu kepulangan mereka ke tanah air kerja sama dengan kloter mereka masing-masing
(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009