Palangkaraya (ANTARA News) - Kantor Wilayah Departemen Agama Provinsi Kalimantan Tengah (Kanwil Depag Kalteng) mengimbau ahli waris jemaah haji setempat yang meninggal di Arab Saudi segera mengurus klaim asuransi.
"Syarat pengurusan diantaranya menyertakan surat keterangan kematian yang telah dibawa petugas pendamping haji," kata Kepala Bidang Haji Kanwil Depag Provinsi Kalteng Abdul Wahid AHA, di Palangkaraya, Minggu.
Selain itu, katanya dalam pengurusan asuransi itu harus dibawa pula surat keterangan ahli waris, surat kuasa, serta fotocopi keterangan diri ahli waris, tuturnya.
Dari jumlah 1.416 jemaah haji asal Kalteng termasuk petugas pendampingnya hingga kepulangan lalu tercatat empat orang diantaranya meninggal dunia di tanah suci.
Keempat jemaah haji itu yakni Bariah Binti Ibak (77 tahun) dan Arbainah Binti Lima (66 tahun), keduanya asal Anjir Serapat, Kabupaten Kapuas.
Dua jemaah lainnya Ahmad Darmawi Bin Sabran (89 tahun) asal Kasongan Lama, Katingan, serta Mulkani Bin Juhri (64 tahun) asal Sampit, Kotawaringin Timur.
Abdul Wahid mengatakan, bila semua syarat telah lengkap maka dapat segera diajukan ke Kanwil Depag setempat agar klaim asuransi sudah dapat dicairkan selambatnya satu bulan sejak pengajuan.
Asuransi yang diberikan kepada ahli waris jemaah haji besarannya berbeda, yakni bila jemaah meninggal karena sakit sebesar Rp32 juta, sedangkan meninggal kecelakaan sebesar Rp64 juta dan jemaah cacat tubuh atas atau bawah sebesar Rp30 juta hingga 32 Juta.
Abdul Wahid mengakui, sebagian besar jemaah yang meningggal disebabkan faktor usia tua dan penyakit bawaan seperti asma dan jantung.
"Kondisi udara di Mekkah saat musim haji kemarin fluktuasinya tinggi. Bila udara dingin, terasa dingin sekali, begitu juga sebaliknya. Saat udara panas, terasa sangat panas, sehingga menyulitkan jemaah," katanya.
Sebagian dari jemaah yang meninggal, lanjutnya, sempat mendapat perawatan di Balai Pengobatan Haji Indonesia di Mina, tetapi karena kondisi fisik sudah terlanjur melemah ditunjang usia yang cukup tua, beberapa jemaah sulit diselamatkan lagi.
"Namun kita patut bersyukur, rata-rata jemaah yang meninggal asal Kalteng telah melaksanakan wukuf di Arafah tanggal 27 November atau 9 Dzulhijah lalu. Sehingga telah menyelesaikan prosesi hajinya," katanya.(*)
Editor: Imansyah
Copyright © ANTARA 2009