Karimun, Kepri (ANTARA News) - Kepulangan 170 jemaah haji Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau dari Arab Saudi yang semula dijadwalkan Sabtu sore tertunda, karena terjadi keterlambatan pemberangkatan pesawat terbang yang mereka tumpangi menuju tanah air.
"Seyogianya sore tadi mereka sudah tiba di Karimun, namun lantaran pesawat yang mereka tumpangi terlambat berangkat terpaksa ditunda hingga Minggu pekan ini," kata Kepala Kantor Departemen Agama Karimun, Erman Zaruddin, ketika dihubungi dari Tanjung Balai Karimun (TBK), Sabtu.
Erman mengatakan, penundaan tersebut bukan karena pesawat Saudi Arabian Airlines yang membawa mereka ke tanah air mengalami kerusakan, tetapi karena kesibukan dan kendala teknis saat berada di Madinah.
"Akibat keterlambatan itu, pesawat tersebut baru mendarat di Bandara Hang Nadim Batam pukul 14.10 WIB tadi," ucap Erman yang mengaku berada di Batam menjemput para jemaah haji tersebut.
Dia mengungkapkan, mengingat waktu yang mepet dan kondisi fisik jemaah yang kelelahan, seluruh jemaah diinapkan di Asrama Haji Batam dan baru berangkat ke Karimun pukul 06.00 WIB, Minggu besok.
"Insya Allah mereka baru tiba di Karimun pukul 07.30 WIB," katanya.
Ia menuturkan, khusus untuk jemaah Pulau Karimun Besar yang meliputi tiga kecamatan, akan diberangkatkan dengan MV Dumai Express, sedangkan jemaah asal Durai, Moro dan Pulau Kundur menggunakan kapal reguler dari Batam ke masing-masing tujuan.
"Untuk jemaah Pulau Karimun Besar, prosesi penyambutannya akan kami laksanakan di Mesjid Agung Jalan Poros, sedangkan yang lain di kecamatan masing-masing," katanya.
Dia juga bersyukur bahwa seluruh jemaah haji tetap sehat walafiat setelah sebulan lebih berada di Mekah.
"Meski kelelahan, secara umum mereka dalam keadaan sehat wal-afiat," katanya.
Tahun ini, Karimun memberangkatkan 170 jemaah haji, terdiri atas 43 orang dari Kecamatan TBK, 35 dari Tebing, 26 dari Meral, Kundur 30, Kundur Barat 11, Kundur Utara 15 orang, Durai 4 dan Kecamatan Moro 6 orang. Mereka tergabung dalam kloter 16 dan berangkat ke tanah suci pada 7 November lalu melalui Batam.(*)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009