Berdasarkan data yang diterima melalui pengelola Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) di Asrama Haji Donohudan Boyolali, Kamis, pukul 13:15 WIB, menyebutkan, jumlah jemaah haji asal Jateng yang meninggal di Tanah Suci bertambah dua orang sehingga totalnya kini menjadi 51 orang.
Kedua jemaah haji yang meninggal tersebut, yakni Kuswinarsi Gito Sunarno (71) warga Jalan Samratulangi No 86 RT 04/ RW 01, Kerten, Kota Surakarta (kloter 32) dan Jalaliah Tomeh (46) warga Jalan Kopral Sayom RT 06 / RW 09 Karanganom, Kabupaten Klaten (kloter 64).
Kasubbag Pengumpul dan Pengolahan Data PPIH Debarkasi Surakarta, Ahmad Suaidi, menjelaskan, kedua jemaah tersebut meninggal dunia di Mekah, Arab Saudi, Rabu (16/12), akibat menderita gagal nafas.
Namun, suiadi tidak dapat menerangkan secara jelas penyakit apa yang menyebabkan kedua jemaah haji tersebut menderita gagal nafas. Kedua jenazahnya langsung dimakamkan di tempat pemakaman Syara, Mekah.
Menurut dia, jemaah haji asal Debarkasi Surakarta yang meninggal dunia di Tanah Suci sebanyak 51 orang hingga saa ini, menempati urutan kedua setelah Debarkasi Surabaya sebanyak 55 orang dan ketiga Debarkasi Bekasi 30 orang dan Debarkasi Pondok Gede 27 orang.
"Jumlah jemaah haji Indonesia yang meninggal di Tanah Suci hingga saat ini sebesar 259 orang," katanya.
Sementara kedatangan jemaah haji di Debarkasi Surakarta masa pemulangan hingga hari ke-15 ini, hanya dua kloter yakni kloter 43 jemaah haji asal Banyumas dan 44 asal Cilacap.
Menurut Staf Humas PPIH di Asrama Haji Donohudan, Boyolali, Zaenal, rombongan haji kloter 43 tiba di Bandara Adi Sumarmo Surakarta pukul 09:48 WIB atau lebih cepat satu jam 12 menit dari jadwal semula pukul 11:00 WIB.
"Rombongan haji asal Banyumas sebanyak 376 jemaah dengan menumpang Pesawat Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA 6809. Rombongani ini merupakan kloter terakhir gelombang pertama masa pemulangan," kata zaenal.
zaenal menjelaskan, kedatangan jemaah haji kloter 44 asal Cilacap menurut jadwal akan tiba di Bandara Adi Sumarmo Surakarta, pukul 18:45 WIB, tetapi rencana itu masih dapat berubah karena harus menunggu informasi dari pihak Garuda Indonesia selaku penanggung jawab angkutan haji.(*)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009