Boyolali (ANTARA News) - Seorang haji asal Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah yang tergabung kelompok terbang 42 setibanya di Asrama Haji Donohudan, Kabupaten Boyolali langsung dirujuk ke Rumah Sakit Dokter Moewardi Solo karena menderita sakit.
Haji tersebut adalah Suchani Narsim (66) warga Bantar, Jatilawang, Banyumas, terpaksa harus dirujuk ke rumah sakit di Solo, Rabu (16/12), sekitar pukul 21.00 WIB akibat menderita pada gangguan lambung, kata staf Humas PPIH Debarkasi Surakarta, Ahmad Zaenal, di asrama Haji Donohudan, Boyolali, Kamis.
"Jemaah asal Banyumas itu, kini masih menjalani perawatan intensif di ruang Melati 3 RSUD Dr. Moewardi Solo," kata Zaenal.
Sementara itu, anggota Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) kloter 42 asal Banyumas, dokter Desy Yulianti, jemaah tersebut semula sehat-sehat saja.
Akan tetapi pada hari tasyrik kedua, dia menderita nyeri perut, sehingga ibadah lempar jumrohnya terpaksa diwakilkan.
"Bahkan, dia ketika melakukan towaf ifdhoh pun harus menggunakan kursi roda. Sejak itu, kami melakukan pemantauan secara cermat," kata Desy Yulianti.
Menurut Desy, jemaah tersebut setelah tiba di Surakarta kondisinya sangat lemah sehingga harus segera dirujuk ke rumah sakit untuk perawatan lebih lanjut.
Sementara Sekretaris PPIH Debarkasi Surakarta, Abdul Choliq menjelaskan, berkaitan dengan biaya perawatan haji yang dirujuk ke rumah sakit yang ditunjuk menjadi tanggungan PPIH.
Namun, pihak keluarga jemaah tersebut jika meminta untuk memindahkannya ke rumah sakit daerah asalnya, maka hal itu diluar tanggung jawab PPIH.
"Jemaah yang sakit dan dirujuk ke rumah sakit setibanya di Asrama Haji Donohudan, Boyolali selama tujuh hari menjadi tanggung jawab PPIH. Hal itu di luar tindakan medis yang berat," katanya.
Sementara kedatangan rombongan jumlah haji kloter 42 di Asrama Haji Donohudan sebanyak 378 orang dan hingga kloter itu jumlah seluruhnya yang sudah kembali ke daerah asal sebanyak 15.116 orang.
Kedatangan jemaah haji di Debarkasi Surakarta, Kamis (17/12) dijadwalkan hanya dua kloter, yakni 43 juga asal Banyumas dan 44 asal Cilacap. (*)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009